RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Harapan dibangunnya Bandara Internasional Kertajati di Majalengka untuk bisa mendongkrak perekonomian di daerah sekitarnya, masih belum akan terwujud dalam waktu dekat.
“Ada beberapa kendala yang harus dihadapi, dan belum tentu bisa diselesaikan dalam waktu yang dekat,” ujar anggota DPRD Provinsi Jabar, Abdy Yuhana, Rabu (15/5).
Abdy mengatakan, pada dasarnya, dari segi kesiapan, sudah efektif karena sudah ada penerbangan. Hanya saja, kemudian terkendala beberapa hal, seperti mewabahnya virus covid-19.
Hal itu membuat beberapa rencana menjadi tidak bisa dilaksanakan dengan segera.
“Salah satunya adalah, rencana awalnya Bandara Kertajati tersebut akan digunakan keberangkatan jemaah haji dan umroh. Namun, karena sekarang Arab Saudi ditutup, maka tidak bisa melakukan penerbangan di Kertajati,” paparnya.
Selain itu, masih terkendala pembangunan Tol Cisundawu yang masih belum bisa terlaksana. Sehingga waktu tempuh dari Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi agak lama, sekitar 2 jam.
“Sedangkan, jika tol sudah selesai dibangun, maka perjalanan hanya sekitar 45 menit,” tuturnya.
Menurut Abdy, pembangunan ini terkendala pembebasan lahan, yang sampai sekarang masih belum selesai. Sebenarnya, lanjut Abdy, pembangunan tol Cisundawu ini diagendakan selesai 2022.
“Namun jika melihat perkembangan seperti ini, kita hanya bisa berharap semoga bisa selesai secepatnya,” terang Abdy.
Untuk rencana mendongkrak perekonomian di kawasan sekitar, lanjut Abdy, selama tidak ada penerbangan komersial, masih belum bisa terwujud.
Baca Juga: BIJB Kertajati Diusulkan Ganti Nama Jadi BJ. Habibie
Meskipun sekarang sudah ada pembangunan Hotel Horison, juga rencana PT Jasa Sarana untuk membangun hotel. “Sehingga, mungkin yang bisa dilakukan sekarang adalah menyerap tenaga kerja untuk dipekerjakan di hotel,” tuturnya.
Meski belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, Abdy mengatakan ini bukan proyek gagal. Karena masih bisa dilakukan penerbangan cargo. Selain itu, rencananya bandara Kertajati akan digunakan untuk bengkel pesawat.
Baca Juga: Bandara Kertajati Bisa Diselamatkan Aktivitas Kargo
“Selama ini, bengkel pesawat kan banyak di luar negeri. Nah sekarang bisa menggunakan sarana di Bandara Kertajati,” terangnya.
Untuk bisa mewujudkan harapan atas bandara Kertajati ini, Abdy berharap virus Covid-19 bisa segera berakhir, agar perekonomian bisa kembali normal.
Selain itu, dengan dibangunnya bandara Kertajati bisa memberikan pemasukan ke APBD Jabar.
“Kalau Bandara Soekarno-Hatta kan masuk ke PAD Banten, sementara Kertajati bisa masuk ke PAD Jabar, jadi ya kita bisa berharap pemasukan bisa bertambah,” tuturnya.
(mur)