RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Di Jawa Barat (Jabar), terdapat 158 pos penyekatan mudik Lebaran 2021 yang sudah disiapkan pada titik perbatasan jalan tol dan arteri.
Petugas bakal mencegah masuknya pelaku perjalanan lintas batas wilayah yang nekat mudik.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, penyekatan akan berlangsung mulai 6-17 Mei 2021. Petugas dari unsur Kepolisian, TNI, dan perangkat daerah, sudah menyiapkan skema penyekatan secara komprehensif.
“Ada 158 titik penyekatan termasuk jalan-jalan tikus, tim TNI/Polri sudah mengaturnya,” ucap Emil, sapaan Ridwan Kamil, kemarin.
Jabar titik pertama masuknya warga DKI Jakarta dan Banten
Selain menjadi daerah tujuan mudik, Jabar menjadi titik pertama masuk warga DKI Jakarta maupun Banten menuju ke arah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
Emil meminta petugas bersiaga 24 jam untuk mencegah pemudik selama masa peniadaan mudik. Supaya penyekatan berjalan optimal, ia menyarankan penyusunan jadwal sif.
“Karena ada perbincangan pada media sosial, para pemudik curi-curi waktu ketika penjaga tengah beristirahat. Jadi harus membagi 3 sif dalam 24 jam,” ucapnya.
Karantina bagi pemudik
Potensi kedatangan pemudik ke daerah masih bisa terjadi meski sudah ada larangan mudik. Guna mencegah penularan COVID-19, terutama pada daerah tujuan mudik, Emil meminta pemerintah desa dan kelurahan menyiapkan tempat karantina bagi pemudik, baik lintas provinsi maupun kabupaten/kota.
Baca Juga: Ini Titik Pos Penyekatan Arus Mudik di Kabupaten Bandung
“Kepala desa, RT/RW sudah menyiapkan ruang-ruang karantina untuk memastikan orang yang datang itu bisa karantina 5 hari,” ucapnya.
Emil berharap penyekatan dan kebijakan karantina bagi pemudik dapat mengurangi mobilitas masyarakat saat Idul Fitri. “Karena dalam teorinya, masih ada kelompok orang sekitar 7 persen yang tetap memaksa mudik,” katanya.
Baca Juga: Cek Ketentuannya! 8 Posko Cek Poin di Kota Bandung Beroperasi Mulai 6 Mei
“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak memaksa melakukan mudik. Karena punya potensi membawa keterpaparan kepada orang tua kita yang usianya sepuh dan belum sempat divaksin,” imbuhnya.
Emil pun memotivasi sekaligus meminta petugas lapangan untuk mengutamakan pendekatan tegas dan humanis.
Baca Juga: KBB Zona Merah, Mulai 6 Mei Tutup Semua Objek Wisata
Berdasarkan amanat Kapolri dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, petugas yang diturunkan sebanyak 155.005 personel gabungan. Rinciannya, 90.592 personel Polri, 11.533 personel TNI, serta 52.880 personel instansi terkait lainnya.
Personel tersebut akan ditempatkan pada 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan melakukan mudik, 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas.
Tersedia juga 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan lain-lain.
(hms jbr)