News

Hujan-hujanan, Pemudik Sembunyi di Truk Sayur untuk Kelabui Petugas

Radar Bandung - 07/05/2021, 15:22 WIB
AR Hidayat
AR Hidayat
Tim Redaksi
Hujan-hujanan, Pemudik Sembunyi di Truk Sayur untuk Kelabui Petugas
SEMBUNYI : Petugas Kepolisan memeriksa truk bermuatan sayur yang membawa pemudik saat melintas di check point penyekatan arus mudik di Tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021) dini hari. (FOTO : HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS)

RADARBANDUNG.id, Di antara ribuan kendaraan yang diperiksa personel gabungan di Gerbang Tol Cikarang Barat, ada pula yang bersiasat. Mereka berusaha untuk mengakali petugas dengan berbagai cara. Salah satu di antaranya menggunakan truk untuk mudik.

Seperti yang dilakukan beberapa pemudik dari Bekasi. Mereka nekat menumpang truk sayur berpelat nomor Z 9338 DB. Aep Saepuloh yang menyopiri truk itu mengaku tidak punya niat membawa pemudik. Aep mengangkut pemudik lantaran mereka meminta ikut untuk pulang ke Garut.

“Nggak tahu ada larangan,” kata dia kepada Jawa Pos.

Dia pun pasrah lantaran petugas tidak langsung mengarahkannya untuk putar balik. Itu dilakukan karena Aep bukan cuma melanggar larangan mudik. Melainkan turut juga menerobos aturan lalu lintas.

Truk yang disopiri oleh Aep diperiksa petugas sekitar pukul 00.50 WIB. Tidak ada persoalan saat petugas mengecek Aep. Namun kejanggalan tampak pada penumpang yang duduk di samping kursi pengemudi.

Kedua penumpang itu perempuan. Merekan enggan bicara saat ditanyai. Petugas pun kaget saat memeriksa bagian bak truk tersebut. Tidak kurang tujuh orang pemudik tengah sembunyi di antara tumpukan sayur.

“Ini ada orang di sini,” kata salah seorang petugas.

Aep langsung diminta menepikan truknya ke arah Posko Penyekatan. Di sana dia ditanyai soal muatan yang dibawanya. Tidak bisa lagi mengelak, dia mengakui bahwa penumpang tersebut hendak pulang kampung ke Cikajang, Garut.

“Iya, semuanya ke Cikajang,” ucap Aep.

Berdasar pengakuan Aep, dia sehari-hari pergi dan pulang Garut – Bekasi.

“Bawa sayur rutin,” ujarnya.

Apes, kemarin beberapa kenalannya di Bekasi meminta ikut. Mereka ingin mudik namun takut lantaran sudah mengetahui akan ada penyekatan. Kendaraan barang termasuk truk memang tetap dibolehkan melintas titik penyekatan. Namun bila petugas melihat ada yang mencurigakan, bukan tidak mungkin dilakukan pemeriksaan. Seperti yang dialami oleh Aep.

“Surat-surat (kendaraan) ada semua,” kilahnya.

Namun demikian, itu saja tidak bisa membuat Aep lepas dari penindakan petugas. Selain melanggar larangan mudik dan aturan lalu lintas, dia dinilai mengabaikan keselamatan. Belum lagi, bak truk yang dia bawa tidak ditutup apapun. Padahal, hujan deras sempat beberapa kali mengguyur Jalan Tol Jakarta – Cikampek.

“Gimanan sih, Kang. Kan kasihan (penumpang) kehujanan,” tegur petugas yang memeriksa surat-surat kendaraan. Selain Aep, seluruh pemudik yang dia bawa sempat diminta berteduh di Posko Penyekatan.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyampaikan bahwa pihaknya menindak tegas truk tersebut.

Baca Juga: Warganet Respon Larangan Mudik Lebaran, Kemenkes: Jangan Sedih

“Satu truk yang bawa penumpang kami tilang,” ungkap dia.

Seperti travel gelap, Aep juga menarif pemudik yang menumpang truknya. Mulai Rp50 ribu sampai Rp70 ribu per orang. Berbagai modus memang sengaja dilakukan pemudik untuk menghindari petugas.

Baca Juga: Pikir Lagi Sebelum Mudik, Angka Kematian Akibat Covid-19 Meningkat Satu Minggu Terakhir

Selain truk sayur, travel gelap masih banyak ditemukan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyampaikan bahwa modus travel gelap juga banyak ditemukan di jalur arteri non tol.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Budi saat diwawancarai Jawa Pos di titik sekat Tanjung Pura, Karawang. “Sudah 34 travel gelap kami tangkap di sini,” jelasnya. Khusus jalur arteri, petugas memang lebih banyak memeriksa kendaraan roda dua yang melintas titik sekat. Namun demikian, kendaraan lain yang mencurigakan juga tetap diperiksa oleh petugas. “Sejak semalam sudah 500 motor diputar balik,” tambahnya.

Dia memastikan, pemudik yang tidak membawa surat keterangan resmi tidak akan diizinkan melintas.

(syn)


Terkait Jawa Barat
Ternyata Ada Peran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam Jalinan Cinta Maula Akbar dengan Wabup Garut Putri Karlina, Berawal dari Kagum
Jawa Barat
Ternyata Ada Peran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam Jalinan Cinta Maula Akbar dengan Wabup Garut Putri Karlina, Berawal dari Kagum

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menceritakan awal mula mula perkenalan putranya Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Menurut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, putranya yang lebih dulu memiliki kekaguman terhadap Putri Karlina yang merupakan anak dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Masih kata Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, meski kagum dan suka […]

Lamaran di Stadion GBLA Kota Bandung, Anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Segera Nikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina
Jawa Barat
Lamaran di Stadion GBLA Kota Bandung, Anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Segera Nikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Kabar bahagia datang dari anak tertua Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra. Putra tertua Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra, akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya yang merupakan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Putri Karlina akan digelar pada pertengahan bulan […]

Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak
Jawa Barat
Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Tidak hanya mengungkapkan soal manajemen ekonomi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga menceritakan bagaimana cara orang tuanya bertahan hidup. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan, ayahnya merupakan prajurit palang tiga yang memiliki seperempat hektar sawah, satu kolam, dan seperempat hektar kebun. “Kebun bambu, kebun jengkol itu menjadi siklus ekonomi yang bisa […]

Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan
Jawa Barat
Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan

RADARBANDUNG.id — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) kepada Kabupaten Garut. Bantuan disalurkan di 15 lokus dengan rincian sembilan lokus untuk perpustakaan desa dan enam lokus untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Selain itu, dilaksanakan juga proses peletakan batu pertama perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Garut yang menggunakan Dana Alokasi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.