RADARBANDUNG.id – ANCAMAN lonjakan kasus Covid-19 selepas Lebaran menjadi perhatian pemerintah. Sebab, meski ada larangan mudik, mobilitas yang terjadi cukup masif. Itu berpotensi meningkatkan angka penularan.
Kementerian Perhubungan mencatat, hingga Selasa (11/5), rata-rata harian pergerakan mobil yang keluar Jakarta dan sekitarnya mencapai 138.000. Sementara itu, berdasar catatan PT Jasa Marga (Persero), sejak H-7 sampai H-3 Lebaran, 381 ribu kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek. Mereka terpantau menuju arah timur, barat, dan selatan.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menuturkan, sebagian dari masyarakat tersebut memenuhi syarat perjalanan. ”(Namun), tidak bisa dimungkiri ada juga yang ngeyel,” ujarnya.
Adita menjelaskan, untuk transportasi umum, penerapan protokol kesehatan terbilang tertib. Pada titik keberangkatan juga ada tes untuk mendeteksi Covid-19. Sebaliknya, pengguna kendaraan pribadi bisa berangkat dari mana saja.
”Masyarakat memilih jam tertentu,” katanya. Tujuannya, menghindari pemeriksaan.
Baca Juga: Lurah/Kades, RT/RW Harus Pastikan Warga Lolos Mudik Isolasi 5 Hari
Pemudik yang memakai kendaraan pribadi, patut diwaspadai. Sebab, mereka tidak melakukan tes. Sementara Kemenhub melakukan pemberhentian secara acak.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan sebelumnya sudah memperingatkan penerapan protokol kesehatan. Selain upaya preventif, pemerintah mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 dengan menyiapkan rumah sakit. ”Tugas kami adalah mempersiapkan menghadapi kondisi terburuk,” ucap Budi.
Baca Juga: Pemudik Motor Terobos Jalur Perbatasan Kab. Bekasi-Karawang Bikin Polisi Kewalahan
Secara nasional, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit sebanyak 390 ribu unit. Yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 sekitar 70 ribuan. Sementara itu, fasilitas tempat tidur ICU secara nasional adalah 22 ribu unit. Lalu, yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 sebanyak 7.500 unit.
”Saya ingin memberi gambaran bahwa kapasitas rumah sakit dan ICU yang kita miliki itu masih tiga kali lebih besar dari yang didedikasikan untuk Covid-19,” tuturnya. Dari jumlah tersebut, 23 ribu tempat tidur perawatan isolasi tengah digunakan. ICU yang saat ini digunakan sekitar 2.500 unit.
(jpc)