News

Siap-Siap! 10 Juta Pekerja Segera Divaksin Covid-19 Sinopharm

Radar Bandung - 19/05/2021, 12:29 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19: Nakes saat melakukan penyuntikan vaksin dosis tahap 2, Rabu (17/2) lalu. FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

RADARBANDUNG.id – PROGRAM vaksinasi gotong royong bergulir mulai kemarin (18/5) dengan menggunakan vaksin Covid-19 Sinopharm.

Sinopharm, jenis vaksin berbeda dengan yang digunakan dalam program vaksinasi massal pemerintah.  Vaksin dari Sinopharm telah masuk dalam emergency use listing (EUL) oleh WHO.

Presiden Joko Widodo kemarin meninjau pelaksanaan perdana program untuk karyawan perusahaan tersebut, dengan harapan vaksinasi dapat memberikan rasa aman bagi pekerja dan mendongkrak perekonomian.

Vaksin Sinopharm gratis dari perusahaan

“Pagi hari ini (kemarin, Red) saya mengunjungi PT Unilever yang bersama-sama dengan 18 perusahaan telah memulai vaksinasi gotong royong,” kata Jokowi. Vaksin tersebut perusahaan berikan kepada manajemen dan karyawan secara gratis.

Presiden berharap, penyuntikan vaksin melalui skema gotong royong antara pemerintah dan sektor swasta itu dapat mempercepat jalannya vaksinasi Covid-19. Dengan begitu, dapat membantu target mengejar pertumbuhan ekonomi.

Jokowi juga meminta agar vaksin Covid-19 terus tersedia sehingga dapat mempercepat program vaksinasi. Targetnya, 181,5 juta orang bisa melakukan vaksinasi Covid-19.

Kementerian Kesehatan sebelumnya mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 terkait Vaksin Gotong Royong.

Tarif vaksin diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021. Harga tertinggi Rp 321.660 dengan tarif maksimal pelayanan vaksinasi Rp 117.910 untuk setiap dosis.

Vaksin yakni bagi pekerja, keluarga, dan individu terkait. Penerima vaksin tidak dibebani biaya apa pun karena ditanggung perusahaan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan bahwa program itu merupakan langkah terbaik untuk menjaga keseimbangan penanganan dari sisi kesehatan dan menggerakkan perekonomian bangsa.

”Hari ini kita memulai bersama antara pemerintah dan pihak swasta untuk memutus mata rantai Covid-19,” ungkapnya.

Baca Juga: Masih 19 Juta Lansia Yang Belum Vaksinasi Covid-19

Senada, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berpendapat, adanya vaksinasi sektor pekerja akan membentuk kepercayaan publik dan opini global dalam penanganan pandemi.

“Investor dan pelaku usaha akan lebih percaya diri untuk melakukan suatu perencanaan yang matang dan realisasi investasi yang kemudian akan menciptakan lapangan pekerjaan,” terangnya.