RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengungkap terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di Jabar pascalibur lebaran.
Bahkan, zona merah Covid-19 kembali muncul hingga persoalan kenaikan keterisian rumah sakit, meski ia mengklaim, kenaikan masih terkendali.
Emil mengatakan, kini ada satu zona merah di Jabar, yakni Kota Cirebon. Sementara, keterisian rumah sakit naik satu persen menjadi 30 persen.
Kondisi ini semakin membuktikan selalu ada kenaikan kasus seusai masa libur panjang.
“Terjadi hal-hal yang memang sudah kita antisipasi, ada kenaikan-kenaikan yang tentunya plus minusnya kita waspadai. Pertama, setelah tidak ada zona merah, minggu ini zona merah hadir lagi di Kota Cirebon,” ungkap Emil di Mapolda Jabar, Senin (24/5).
Emil mengatakan, akan fokus menangani kondisi Kota Cirebon. Ia menilai, meningkatnya level zona kerawanan di Cirebon tak terlepas dari kondisi daerah Kota Cirebon yang merupakan perlintasan mudik, plus adanya sejumlah destinasi wisata.
30 ribuan kendaraan belum balik ke Jabar
Emil menyebut, kurang lebih 30 ribuan kendaraan belum balik ke Jabar pascalebaran. Secara keseluruhan, sekitar setengah juga kendaran terjaring razia, 200 ribuan pemudik diputarbalikan pada periode tersebut. Adapun, ada sekitar 600 ribu kendaraan yang keluar-masuk Jabar selama masa lebaran.
“Kendaraan yang keluar ternyata hampir sama, keluar Jawa Barat sekitar 300 ribuan, yang datang ke Jawa Barat juga sama (300 ribuan). Masih ada yang belum kembali sekitar 30 ribuan kendaraan,” katanya.
Baca Juga: Sumbang Kasus Terbanyak, Jabar Tambah 1.085 Orang Positif Covid-19
Emil mengatakan, para pemudik masih akan dijadikan salah satu fokus pengetesan Covid-19. Untuk itu, peran serta aparat desa, khususnya keterlibatan tingkat RT/RW, penting untuk pendeteksian awal.
“Kita sudah mengintruksikan minggu lalu RT/RW itu melaporkan warganya yang ‘hilang’ selama lebaran. Kalau ‘hilang’ berarti mudik, kalau muncul lagi setelah ‘hilang’ itu wajib dilaporkan dan dijadikan subjek pengetesan PPKM Mikro,” ungkapnya.