News

Harga Kedelai Naik, Produsen dan Pedagang Tahu Tempe Ancam Mogok Massal

Radar Bandung - 27/05/2021, 17:36 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ilustrasi/Jawapos

POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Akibat harga kedelai yang terus naik membuat produsen dan pedagang tahu pada sejumlah pasar di Kabupaten Bandung melakukan mogok.

Aksi mogok menyusul adanya surat edaran (SE) Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat terkait kesepakatan mogok massal para produsen dan pedagang tahu dan tempe lakukan mulai Jumat (28/5) hingga Minggu (30/5).

Dalam SE itu, tertulis kesepakatan menaikkan harga penjualan tahu 15-25%.

Salah seorang produsen tahu di Cangkuang, Dasep Sudarisman (40) mengatakan tak semua produsen ataupun pedagang tahu akan berhenti berjualan.

Ia katakan, yang akan melakukan mogok berjualan antara lain pedagang di Pasar Banjaran, Pasar Dayeuhkolot, Pasar Ciparay dan Pasar Majalaya. Sementara untuk Pasar Soreang, pedagang akan berjualan seperti biasa.

“Para pedagang tahu di Pasar Soreang sudah menaikkan harga tahu sejak awal kenaikan harga kedelai beberapa bulan lalu, sehingga kali ini merasa tidak perlu menaikkan lagi harga barang dagangannya,” ujar Dasep, Kamis (27/5).

Kata Dasep, harga tahu di Pasar Soreang sudah naik Rp500 sampai Rp600 per buah. Sementara di Pasar Banjaran, harganya hanya Rp350-Rp400. Dasep mengungkapkan bahwa di Kecamatan Cangkuang ada 40 pabrik tahu dan hanya sebagian kecilnya saja yang akan melakukan mogok produksi.

“Itupun karena memang pedagang tahu yang biasa disuplainya tidak akan berjualan. Kalau saya mah akan tetap produksi, kan cuma ngirim ke Pasar Soreang aja,” jelas Dasep.

Harga kedelai naik, tembus Rp12 ribu per kilogram

Saat ini, ungkap Dasep, harga kedelai mencapai Rp11 ribu-Rp12 ribu/kg. Hal itu membuat Dasep tidak mendapat keuntungan. Namun ia tetap bersyukur karena masih ada penghasilan untuk kebutuhan hidup dan biaya produksi.

Ia berharap pemerintah bisa segera menemukan solusi untuk mengatasi kenaikan harga kedelai tersebut.

Sementara itu, Ketua Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti) Kabupaten Bandung, Ghufron mengatakan belum memeroleh instruksi dari Kopti pusat.