RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menyalurkan seribu paket telur dan ayam kepada warga yang berpotensi stunting ke tiga kelurahan di tiga kecamatan.
Bantuan dari Dinas Pangan dan Peternakan (Disapngtan) Provinsi Jawa Barat itu dialokasikan ke tiga kelurahan di tiga kecamatan, diantaranya Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara, Kelurahan Cigugur Kecamatan Cimahi Tengah, dan Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan.
Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, pandemi COVID-19 dengan segala permasalahan dan pembatasan aktivitas warga, berdampak kepada asupan gizi serta pemahaman masyarakat. Makanya pencegahan stunting dilakukan berbarengan dengan penanganan COVID-19.
“Angka stunting di Cimahi sempat turun tapi karena ada pandemi COVID-19, naik lagi. Makanya kita bantu pencegahan melalui bantuan ini,” ujar Ngatiyana usai penyerahan simbolis, kemarin.
Disebutkannya, angka stunting di Kota Cimahi sejak tahun 2017 sudah mengalami penurunan sebanyak 15 persen. Kemudian pada tahun 2018 turun lagi ke angka 9,17 persen. Namun di tahun 2020 ketika terjadi pandemi COVID-19 angkanya justru naik kembali menjadi 10,9 persen. Namun demikian, prevalensi stunting di Cimahi masih memenuhi standar WHO yakni di bawah 16,5 persen.
Biasanya, lanjut Ngatiyana, kasus stunting terjadi saat anak mulai berada dari dalam kandungan. Seperti karena kekurangan asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan bagi perkembangan janin. Biasanya dipicu karena faktor ekonomi dan kemiskinan keluarganya.
“Pemerintah terus berupaya untuk memberikan bantuan kepada mereka, orang tua yang membutuhkan, dalam bentuk bahan makanan seperti telur dan ayam maupun ikan. Supaya anak-anak Cimahi ke depan terhindar dari stunting,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pemenuhan hak-hak manusia diantaranya adalah perbaikan kesehatan anak, dimana kesehatan merupakan investasi sumber daya manusia. Serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia.
Baca Juga: 2.700 Anak di Bandung Masuk Kategori Stunting
“Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat,” ungkapnya
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Pratiwi menjelaskan, stunting atau kerdil adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita). Penyebabnya kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada periode 1.000 hari pertama kehidupan yaitu mulai dari janin hingga anak usia 23 bulan.
Baca Juga: Soroti Masalah Stunting dan Isu Air Bersih
“Apabila tidak ditangani serius, stunting selain dapat menghambat pertumbuhan fisik juga akan mempengaruhi perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktifitas anak,” ujarnya.
Sebanyak 419 paket disistribhsikan kepada warga yang ada di Kelurahan Citeureup, 288 paket ke Kelurahan Cigugur Tengah, dan 293 paket untuk warga di Kelurahan Leuwigajah.
“Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan konsumsi daging ayam dan telur di Jawa Barat,” jelasnya. (bie/c)