RADARBANDUNG.id – JIKA dilihat dari sejarahnya, ayam shamo memang bukan berasal dari Indonesia. Namun dengan karakter khasnya, seperti tubuh yang tinggi kekar, berotot kuat dan bermata putih, menyebabkan ayam jenis ini mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dan mendapat tempat khususnya di tengah masyarakat Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap, kecintaan terhadap ayam shamo yang berawal dari hobi berorientasi prestasi itu, harus benar-benar dikembangkan ke arah peningkatan produktivitas.
Peningkatan produktivitas itu, menurutnya akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.
“Perkembangan di Indonesia, walaupun baru mulai sekitar 6 tahun lalu, ternyata sangat menggembirakan,” ujarnya dalam acara pembukaan Shamo Expo Indonesia 2021 di Dome Balerame, Soreang, Minggu (13/6/2021).
“Saat ini ayam shamo telah banyak digemari masyarakat luas, dibuktikan dengan digelarnya kegiatan Shamo Expo Indonesia 2021 ini,” ungkapnya.
Diikuti peserta para pecinta dan peternak ayam shamo dari seluruh Indonesia, momentum shamo expo ini, kata Dadang Supriatna, merupakan ajang mempererat tali silaturahmi dan saling bertukar informasi diantara para penggemar dan penernak ayam shamo.
“Mari sama-sama kita pikirkan, bagaimana satwa yang ikonik ini mampu memberikan manfaat secara ekonomis terhadap kehidupan masyarakat kita secara lebih luas lagi,” imbuhnya.
Ayam shamo, tuturnya, dapat menjadi potensi unggulan daerah dengan nilai ekonomis yang tinggi.
Baca Juga: Pria di Baleendah Hasilkan Miliaran dari Bisnis Ayam Impor
Selain itu, ternak jenis ini dapat menjadi produk budaya dan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Bandung.
“Dalam hal ini, pemerintah berkewajiban untuk memfasilitasi potensi masyarakat agar dapat berkembang dan berkontribusi positif terhadap peningkatan kehidupan masyarakat,” tuturnya.
Oleh karenanya, perlu komunikasi harmonis antara pemerintah dan para penggemar dan peternaknya agar tercipta kesatupaduan yang akan menjadi energi pendorong percepatan perkembangannya.
“Semoga kegiatan positif ini dapat terus dikembangkan, sebagai upaya memasyarakatkan, membina dan mengembangkan ayam samo di Indonesia,” harapnya.
(adv)