RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pelaku pariwisata di Bandung Raya meminta pemerintah lebih bijak mengambil keputusan dalam menutup objek wisata.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPD PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia) Jawa Barat, Heni Smith dan juga Ketua Association of the Indonesian Tours dan Travel Agencies (Asita) Jawa Barat, Budijanto Ardiansjah.
Heni meminta agar pemerintah mempertimbangkan secara matang sebelum melakukan penutupan objek wisata dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19.
“Pemerintah harus melihat banyak aspek, jangan hanya main tutup seperti yang selama ini dilakukan,” kata Heni.
Ada lebih dari 100 objek wisata di Bandung raya
Menurut Heni, di kawasan Bandung Raya tercatat ada lebih dari 100 objek wisata yang harus tutup seiring ditetapkannya status siaga 1 Covid-19 Bandung Raya. (Bandung Raya Siaga 1 Covid-19)
Heni menyebut, ada 20 ribu lebih orang yang bergantung hidupnya pada operasional objek wisata, baik yang langsung ataupun tidak langsung.
Dalam sepekan saja, menurut perhitungannya, penutupan objek wisata akan menimbulkan kerugian bagi pengelola sekitar Rp 60 miliar.
Karenanya, Heni mengimbau pemerintah dapat mempertimbangkan pemberian kompensasi seperti misalnya relaksasi pajak, kredit ke perbankan, dan aspek lainnya yang bisa membantu Meringankan dampak penutupan.
“Anggota kami banyak yang mengusulkan hal-hal tersebut,” ungkap Heni.
Senada, Ketua Asita Jawa Barat, Budijanto Ardiansjah memahami langkah pemerintah adalah untuk mencegah peningkatan penularan virus Covid-19, tapi sebaiknya pemerintah melakukan hal yang lebih terukur, jangan hanya menutup objek wisata yang selama ini menjadi alasan penyebaran Covid-19.