RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Bandung Raya tengah berstatus siaga 1 Covid-19 akibat adanya lanjokan kasus positif pascalibur lebaran.
Pihak Daop 2 Bandung memastikan layanan perjalanan kereta api masih normal. Kondisi itu dianggap belum terasa berpengaruh terhadap jumlah penumpang kereta.
Manager Humas Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menyampaikan, meskipun Bandung Raya berstatus siaga 1 Covid-19, pihaknya tak mengurangi jumlah perjalanan kereta.
Hingga saat ini, terdapat 10 kereta reguler yang masih beroperasi.
“Pada masa seperti ini kita tahu semua kegiatan harus dibatasi dan dikurangi, namun hingga saat ini, perjalanan kereta api masih berjalan seperti biasanya. Sampai hari ini kami masih menjalankan 10 kereta reguler,” ungkapnya, Kamis (17/6).
Kuswardoyo mengatakan, dari jumlah keberangkatan tersebut pihak Daop 2 Bandung menyediakan 3.200 tempat duduk, termasuk untuk layanan perjalanan kereta api jarak jauh.
“Sampai saat ini ketersediaan tempat duduk juga masih sama, kami menyediakan sampai 3.200 tempat duduk,” katanya.
Ia melanjutkan, tingkat keterisiannya pun masih diambang normal, tak disebutkan ada lonjakan maupun pengurangan keterisian yang signifikan.
Pada pekan ini, sejak Senin (14/6) lalu, keterisian tempat duduk rata-rata berada di angka 1.500.
“Keterisiannya dari mulai hari Senin (14/6) kemarin, sampai hari ini (17/6) rata-rata keterisiannya sebanyak 1.500 tempat duduk,” ungkapnya.
Di tengah lonjakan kasus yang terjadi, pihaknya tetap mengingatkan agar calon penumpang menaati ketentuan protokol kesehatan baik saat di stasiun hingga dalam perjalanan.
Pihak KAI Daop 2 pun akan tetap mengawasi penerapan prokes secara ketat.
“Artinya 5M tetap kami jalankan dengan baik. Bagi semua pengguna jasa kereta api, khususnya kereta api jarak jauh, tetap kami wajibkan untuk menjalani rapid antigen atau pun tes G-nose sebelum melakukan perjalanan,” katanya.
“Tentunya kalau kita bicara soap Covid-19 tentunya PT KAI sebagai bagian dari warga Jawa Barat khususnya di Daop 2 ini kami tetap memberlakukan protokol kesehatan dengan ketat,” imbuhnya.
Ia mengatakan, bagi pengguna jasa tidak perlu khawatir untuk menggunakan jasa kereta api karena bukan hanya pengguna jasa yang dicek kesehatannya, tapi petugas KAI Daop 2 pun disebut melakukan cek kesehatan secara berkala.
“Apabila akan menggunakan jasa perjalanan kereta api pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat. Sehingga perjalanan kereta apienjadi perjalanan yang nyaman dan aman,” pungkas Kuswardoyo.
(muh)