News

Caketum APJII, Zul Dorong Anggota Terdaftar di LKPP

Radar Bandung - 19/06/2021, 13:21 WIB
AR Hidayat
AR Hidayat
Tim Redaksi
Caketum APJII, Zul Dorong Anggota Terdaftar di LKPP

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Tata kelola industri internet di Indonesia dinilai masih perlu banyak perbaikan. Sebab, hingga saat ini belum menyentuh setiap tingkatan bisnis para pelakunya secara proporsional.

Internet Service Provider (ISP) sering kali dihadapkan oleh masalah perang harga yang ujung-ujungnya pada penurunan kualitas jaringan kepada pelanggan. Sedangkan ditingkat pelayanan pada pemerintah, banyak ISP yang belum aktif dan terdaftar di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP) dengan berbagai latar belakang masalah yang ada.

Ketua Bidang Koordinasi dan Pengembangan Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Zulfadly Syam mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat para ISP enggan untuk aktif dan terdaftar di LKPP. Pertama adalah untuk mendaftar di LKPP, perusahaan harus membuka semua komponen harga.

“Menurut kami, LKPP membuat aturan ini kurang baik, karena kalau ini terbuka dan diketahui oleh perusahaan asing di luar sana, maka industri kita bisa dikuasi oleh asing semua. Karena perusahaan asing bisa membaca ini lalu datang ke Indonesia dan meratakan bisnis teman-teman kita sendiri, terutama ISP kecil,” ujar Zul sapaan Zulfadly Syam, kemarin.

Persoalan kedua adalah kemampuan dari pihak LKPP sendiri dengan sistem yang lama. Menurut Zul, setiap lelang tender di LKPP maka akan dilakukan negoisasi satu persatu sehingga makan waktu panjang.

“LKPP itu nego satu-satu harga dengan satu persatu perusahaan padahal saat itu ada 300 ISP dan hari ini telah mencapai 550-an ISP. Ini tentu akan sangat berat untuk dijalankan staff LKPP jika masih terkondisi dengan sistem tersebut,” kata calon Ketua Umum APJII periode 2021-2024 ini.

“Persoalan lain yang juga membuat para ISP tidak mau daftar di LKPP adalah update harga yang sering telat. Padahal harga layanan satuan internet sering berubah,” terangnya.

Namun kata pria yang pernah menjabat Ketua APJII wilayah Bali periode 2008-2015 ini, kini beberapa aturan mengenai LKPP sudah direvisi pemerintah. Aturan pertama yang menjadi payung hukum dari perubahan ini adalah Perpres Nomor 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Lalu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Lalu juga Peraturan Lembaga (Perlem) Nomor 9 Tahun 2021 tentang Toko Daring Dan Katalog Elektronik Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Zul pun berharap para anggota APJII bisa aktif dan terdaftar di LKPP.

Dengan masuknya para ISP, diharapkan iklim usaha para ISP menjadi lebih sehat. Karena ISP bisa ikut tender-tender yang dibuka oleh pemerintah.

Lebih jauh, ia mengungkapkan, yang menarik dari aturan yang berubah tadi, PP Nomor 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tadi, UMKM mikro bisa dapat tender sampai Rp15 mliar.

“Ini artinya naik 7 kali lipat dari sebelumnya hanya Rp2,5 miliar. Untuk usaha sedang bisa mencapai Rp15-50 miliar dan Besar di atas Rp 50 miliar,” ungkap Zul yang pernah menjabat sebagai IANA Numbering Service Review Committee 2019-2020.

(arh)


Terkait Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor
Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Meskipun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah melonggarkan kebijakan rapat yang digelar di hotel, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap meminta rapat-rapat dinas untuk tetap menggunakan kantor pemerintahan. Tak hanya jajaran Pemprov, Dedi juga meminta kepada seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk tidak perlu menggelar acara di hotel. “Terkait kebijakan […]

KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang
Jawa Barat
KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkap persoalan kemiskinan yang menjerat kaum kelas menengah ke bawah di Jawa Barat yang melahirkan tingginya angka ketergantungan pada hutang dan bantuan pemerintah. Dedi Mulyadi mengatakan problem kesejahteraan Jawa Barat ada di kalangan menengah-bawah berlatar pada beban ekonomi yang muncul setiap hari dalam rumah tangga. Utamanya, mereka yang memiliki […]

Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah
Jawa Barat
Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah

Gelombang pertama program ini sebelumnya telah digelar pada 1 hingga 20 Mei 2025. Sebanyak 273 siswa berhasil menyelesaikan program di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, yang berlokasi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, serta di Purwakarta.

Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan
Jawa Barat
Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sosialisasi kebijakan penerapan jam malam untuk pelajar terus disosialisasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Penerapan jam malam untuk pelajar di Jabar ini perlu keterlibatan semua pihak, tidak hanya pemerintah saja, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Purwanto, dikutip Senin (9/6/2025). Menurut Purwanto, jika tidak ada kepedulian dari orang tua […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.