News

1.723 Liang Lahat Pasien Covid-19 Terisi di TPU Cikadut

Radar Bandung - 25/06/2021, 06:26 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
1.723 Liang Lahat Pasien Covid-19 Terisi di TPU Cikadut
Petugas menggotong peti berisi jenazah dengan protokol Covid-19 saat akan dimakamkan di TPU Cikadut, Kota Bandung, Selasa (26/1). (FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sekretaris Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung, Achmad Tadjudin menyebut, dari 5.000 liang lahat khusus yang disiapkan untuk jenazah penderita Covid-19 di TPU Cikadut, sekitar 1.723 sudah terisi.

Sejak awal, Tadjudin katakan, disiapkan total luasan sekitar 2 hektare untuk pemakaman khusus tersebut. Tadjudin berharap, kasus pasien Covid-19 yang meninggal bisa semakin ditekan.

“Khusus untuk lahan makam Covid itu luasnya ada kurang lebih 2 hektare atau sejumlah 5.000 liang lahat, yang sudah terpakai kurang lebih 1.723 liang lahat. Luas yang masih tersisa kurang lebih 13 ribu meter persegi,” ungkapnya, Kamis (24/6/2021).

Penggunaan lahan pemakaman untuk jenazah penderita Covid-19, lebih luas dari pemakaman biasanya, yakni mencapai 2×2 meter. Pasalnya, pemakaman dengan tetap memasukan peti jenazah.

196 makam di TPU Cikadut dibongkar

Dalam setahun ini, Tadjudin mengungkapkan, sudah ada 196 makam yang dibongkar untuk pemindahan jenazah yang ternyata terkonfirmasi negatif Covid-19.

Ia mengakui ratusan jenazah itu meninggal bukan karena menderita Covid-19.

“Menurut data, jumlah yang sudah dipindahkan ada 196, karena berdasarkan rujukan rumah sakit ternyata jenazah itu negatif Covid-19. Yang dibawa keluar Kota Bandung ada 71, yang masih dalam Kota Bandung ada 125,” katanya.

Tadjudin mengungkap, hingga saat ini terdapat 55 petugas TPU Cikadut yang mengurus pemakaman jenazah penderita Covid-19, terdiri dari 20 orang sebagai penggali dan 35 lainnya sebagai pemangku.

Baca Juga: Kesaksian Pengelola TPU Cikadut, Sehari Gali 20 Makam Pasien Covid-19

“Kita bagi menjadi 3 shift. Kami mengimbau warga, pemakaman dibatasi waktu yang awalnya kami 24 jam hingga pukul 22.00 WIB karena kami khawatir juga dengan kesehatan mereka,” imbuhnya.

“Tapi kenyataan di lapangan tidak seperti itu, karena kami juga kasian ketika ada ambulans yang sudah terlanjut datang, jenazah ada dilapangan tidak mungkin kami tolak. akhirnya dibuka juga proses pemakan itu. Seperti malam kemarin, hingga jam 12 malam masih ada proses pemakaman,” sambungnya.


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.