News

Dampak Covid-19, Kafe dan Restoran di Bandung Rumahkan Karyawan Hingga Tutup Tempat Usaha

Radar Bandung - 25/06/2021, 17:40 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Dampak Covid-19, Kafe dan Restoran di Bandung Rumahkan Karyawan Hingga Tutup Tempat Usaha
ILUSTRASI/ Ist

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pengusaha kafe dan restoran di Kota Bandung menjerit imbas pandemi Covid-19. Terlebih saat ini Bandung sedang menerapkan PPKM karena angka kasus Covid-19 yang tinggi.

Pengusaha kafe dan restoran yang tergabung dalam Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung ini mengaku pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap bisnis mereka.

Ketua AKAR Arif Maulana menuturkan, sejak pandemi Covid-19 ini, kafe dan restoran di Bandung melakukan berbagai cara untuk bertahan dengan tetap mengikuti pemerintah kota. Kebijakan tersebut berdampak pada dirumahkannya para karyawan hingga ditutupnya sejumlah unit usaha.

Berdasarkan survei AKAR, Lutfi mengungkapkan, tercatat 50 kafe dan restoran terdampak cukup berat selama pandemi. Dampaknya mulai dari penurunan bisnis yang signifikan, hingga merumahkan karyawan.

“Terrcatat 50 kafe dan restoran menyampaikan penurunan bisnis yang sangat signifikan, beberapa sudah tutup dan memutus hubungan kerja,” ujar Arif, Jumat (25/6/2021).

“Survei ini masih berlangsung dan hasil akhirnya nanti akan dilampirkan dalam surat kepada Pemerintah atau dipresentasikan dalam audiensi,” sambungnya.

Menurut Arif, hal lain yang ditakutkan dari pandemi dan berimbas pada bisnis mereka adalah lamanya waktu pemulihan ekonomi secara makro dan mikro.

Sebagaiman diketahui, kafe dan restoran sebagai elemen pariwisata merupakan penyumbang pendapatan daerah (PAD) terbesar di Kota Bandung.

Baca Juga: Bandung Gencar Sidak Prokes ke Kafe dan Tempat Hiburan

“Maka dapat dikatakan bahwa elemen pariwisata adalah penggerak roda perekonomian Kota Bandung. Saya khawatir kebijakan ini berdampak pada lamanya waktu pemulihan ekonomi secara makro maupun mikro,” jelasnya.

Maka, AKAR mengusulkan agar dilakukannya revisi terhadap Peraturan Wali Kota Bandung No. 61/2021 tentang PPKM Kota Bandung untuk diselaraskan dengan Surat Edaran Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia tanggal 21 Juni 2021 (HM.4.6/158/SET.M.EKON.3/06/2021) dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 tahun 2021.

Baca Juga: Bar dan Kafe di Bandung Buka ‘Kucing-kucingan’ di Tengah Wabah

“Dimana dalam pelaksanaannya Perwal Kota Bandung berbenturan dengan surat edaran dan instruksi menteri yang disebut sebelumnya, terutama pada poin pelarangan dine in 0% untuk kafe dan restoran di Kota Bandung,” terangnya.

Arif juga mengusulkan agar Pemkot Bandung dapat melibatkan organisasi atau asosiasi mitra pemerintah sebagai objek terkait dalam merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan usaha kafe dan restoran.

Baca Juga: Kafe dan Tempat Hiburan Malam di Bandung Bakal Dirazia, Pengunjung Harus Rapid Test Antigen

Pada sisi lain, dengan program vaksinasi yang sedang digencarkan pemerintah, pihaknya sepakat bahwa vaksin adalah salah satu upaya dalam pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19.

AKAR – PHRI Kota Bandung sendiri mendata ada 11 ribuan karyawan kafe dan restoran yang akan menerima vaksin. Sebelumnya, pada Mei dan Juni lalu sudah digelar vaksinasi kepada 3 ribu karyawan hotel, kafe, restoran, dan insan pariwisata yang dilaksanakan di Trans Luxury Hotel.

“Kami siap diberikan kepercayaan lebih untuk membantu Pemkot Bandung dalam menyelenggarakan dan menuntaskan jumlah vaksinasi baik kepada karyawan restoran sebagai bagian dari pelayanan publik maupun masyarakat umum,” tandasnya.

(fid)


Terkait Kota Bandung
BPBD Bandung Petakan Rumah Rentan Gempa, Fokus Perkuat Kapasitas Warga Hadapi Bencana
Kota Bandung
BPBD Bandung Petakan Rumah Rentan Gempa, Fokus Perkuat Kapasitas Warga Hadapi Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung mempercepat upaya mitigasi bencana gempa bumi dengan memetakan rumah-rumah yang rentan terdampak gempa. Anggaran kebencanaan sebesar Rp24 miliar dari APBD untuk mitigasi bencana, termasuk ancaman gempa Sesar Lembang. Dana tersebut dialokasikan untuk sosialisasi, simulasi, hingga penanganan darurat.

Geotrack Sesar Lembang, Edukasi Bencana dan Pemetaan Bangunan Rawan di Bandung
Kota Bandung
Geotrack Sesar Lembang, Edukasi Bencana dan Pemetaan Bangunan Rawan di Bandung

Sesar Lembang merupakan patahan aktif sepanjang 29 kilometer yang membentang di utara Bandung. Berdasarkan kajian para ahli, sesar ini memiliki siklus gempa antara 167 hingga 670 tahun, dan saat ini telah tertidur sekitar 570 tahun. Kondisi tersebut menandakan siklus pergerakan sesar semakin mendekati fase aktif.

Urban Futures Cetak Omzet Rp6,71 Miliar, Wirausaha Muda Bandung Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
Kota Bandung
Urban Futures Cetak Omzet Rp6,71 Miliar, Wirausaha Muda Bandung Perkuat Ekonomi Pangan Lokal

Peran orang muda dalam menggerakkan ekonomi kota kembali terbukti. Sebanyak 70 wirausaha muda sektor pangan di Kota Bandung berhasil membukukan omzet kolektif mencapai Rp6,71 miliar melalui program Nurturing Urban Resilience through Unifying Resources and Education (NURTURE) yang berlangsung sejak Desember 2024 hingga Juli 2025.

BGS 2025, Diskon Besar Parade Retro Angkat Ekonomi Kota Bandung
Kota Bandung
BGS 2025, Diskon Besar Parade Retro Angkat Ekonomi Kota Bandung

Bandung Great Sale (BGS) 2025, pesta belanja tahunan yang menjadi magnet wisata sekaligus pengungkit ekonomi. Program ini berlangsung selama 11 hari, mulai 28 Agustus 2025 hingga 7 September 2025, melibatkan 21 pusat perbelanjaan dan 549 tenant dengan tawaran potongan harga hingga 80 persen, termasuk Crazy Sale berdurasi 20 menit 15 detik sesuai usia ke-215 Kota Bandung.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.