News

Doa untuk Orang Sakit agar Diberi Kesembuhan, Lengkap dengan Artinya

Radar Bandung - 25/06/2021, 09:27 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ilustrasi doa/Istimewa

RADARBANDUNG.id – Doa Rasulullah SAW untuk memohon kesembuhan orang yang tengah terbaring sakit. Islam, agama yang sangat menghargai kebersamaan.

Karenanya, Islam menganjurkan umatnya untuk saling menengok sesamanya ketika dalam keadaan sakit.

Begitu anjuran Rasulullah dalam haditsnya :

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصُحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ

“Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam: Jika engkau bertemu dengannya, maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila ia mengundangmu penuhilah undangan itu, apabila ia minta nasihat kepadamu maka nasihatilah dia, dan apabila di bersin dan mengucapkan “Al Hamdu lillah”, maka ucapkanlah “Yarhamukallah”, apabila ia sakit maka jenguklah dan apabila ia mati maka ikutilah (antarkanlah jenazahnya sampai ke kuburnya)”. (HR. Muslim).

Mintalah Doa Orang yang Sakit

Kewajiban menjenguk orang sakit tidak hanya sebatas pada sesama yang punya hubungan persaudaraan tetapi juga tetangga walaupun ia tidak hubungan persaudaraan sama sekali. Demikianlah anjuran Rasulullah sehubungan dengan orang sakit.

Namun demikian, ada hal yang jarang dimengerti oleh masyarakat umum akan satu rahasia penting dibalik anjuran untuk menjenguk orang sakit, bahwa doa orang yang sedang menderita adalah maqbul.

Tidak ada penghalang antara dia dan Allah SWT. Bahkan Rasulullah menyamakan doa orang yang sakit seperti doa malaikat.

اذا دخلت على مريض فمره فليدع لك فإن دعاءه كدعاء الملائكة

Apabila engkau datang mengunjungi orang sakit, maka mintalah agar dia beroa untukmu, karena do’anya maqbul seperti doa malaikat (Riwayat Ibnu Majah).

Doa Rasulullah untuk Kesembuhan Orang Sakit

Ini adalah salah satu doa kesembuhan yang dibaca Rasulullah SAW untuk keluarganya sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.

Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan  rasa nyeri,”

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW membaca doa ini ketika meruqyah salah seorang sahabat.

امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ  

Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya, “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau,”

Abu Dawud dan At-Tirmidzi meriwayatkan Rasulullah SAW menganjurkan baca doa berikut ini sebanyak 7 kali di hadapan orang yang sakit.

Dengan doa ini, Allah SWT diharapkan mengangkat penyakit yang diderita orang tersebut.

أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ 

As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.

Artinya, “Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu,”

Kita juga dapat mendoakan kesembuhan dengan menyebut langsung nama orang yang sedang sakit. Ini Rasulullah SAW lakukan saat menjenguk Sa‘ad bin Abi Waqqash sebagaimana riwayat Imam Muslim:

Hanya saja kita mengganti nama Sa‘ad dengan nama orang sakit di hadapan kita.

اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan.

Artinya, “Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad,”

Sementara lafal doa ini bisa sebagai alternatif untuk penyakit apa saja. Lafal berikut ini Rasulullah SAW baca sebagai riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA.

لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ  

Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu.

Artinya, “(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah,”

Doa pengampunan dosa

Selain doa kesembuhan, kita juga dapat menyertakan doa pengampunan dosa dan perlindungan agama dan raga mereka yang sedang sakit.

Doa ini yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika menjenguk sahabat Salman Al-Farisi RA sebagaimana riwayat Ibnu Sunni berikut ini.

شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ

Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.

Artinya, “Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia,”

Alhasil, banyak lafal dapat digunakan ketika menjenguk orang yang sedang sakit.

Selain doa berbahasa Arab, kita juga sebaiknya mendoakan mereka yang sakit dengan bahasa yang mudah dipahami agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau juga sekadar menghibur yang sedang sakit.

Doa sakit untuk diri sendiri

Manusia adakalanya mengalami sakit. Ia mesti bersabar sambil berobat secara medis. Ia perlu meminta doa dari orang-orang saleh untuk kesembuhannya.

Tetapi ia juga harus memohon kesembuhan dari Allah SWT.

بِسْمِ اللهِ بِسْمِ اللهِ بِسْمِ اللهِ أُعِيْذُكَ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

Bismillâh, bismillâh, bismillâh. U‘îdzuka bi izzatillâhi wa qudratihi min syarri mâ ajidu wa uhâdziru (dibaca 7 kali).

As’alullâhal ‘adhîma rabbal ‘arsyil ‘adhim an yasyfiyaka (dibaca 7 kali).

Baca Juga: Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Amalan yang Tak Terputus

Artinya, “Dengan nama Allah, dengan nama Allah, dengan nama Allah, aku lindungi kamu berkat kemuliaan Allah dan qudrah-Nya dari kejahatan barang yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan.

Aku memohon kepada Allah Yang Maha Besar, Tuhan Arasy yang maha besar agar Dia menyembuhkanmu.

Selain itu sunah untuk membaca surat Al-Fatihah, Qulhu, Al-Falaq, An-Nas pada tubuh yang sakit. Itu semua merupakan ikhtiar manusiawi sebagai bentuk kefakiran manusia kepada pencipta-Nya. – Sumber: NU Online. (ysf)