RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Direktur RSUD Cibabat dr. Sukwanto Gamalyono, MARS membenarkan telah terjadi lonjakan kasus pasien Covid -19 di RSUD Cibabat, terutama dalam 10 hari kebelakang.
Namun lonjakan pasien tersebut, kata Sukwanto, bukan hanya terjadi di RSUD Cibabat, melainkan berbagai daerah di Indonesia juga mengalami hal serupa.
“Pada malam itu, saya melihat sendiri di IGD lonjakan pasien sampai mencapai sekira 30 orang, malah tercampur dengan pasien non-Covid dan jenazah hingga tak terpisahkan,” sebutnya, saat memberikan keterangan di Aula Gedung D lantai 4, RSUD Cibabat. Jumat (25/6/2021).
Selain pasien, ia juga menyebut sebagian tenaga kesehatan (Nakes) yang selama ini melayani pasien Covid-19 juga banyak yang terpapar, jumlahnya sekira 76 orang.
“Melihat kejadian seperti ini dalam satu minggu ke depan kami berencana mengambil kebijakan untuk melayani pasien Covid-19 saja. Hal itu kami lakukan utamanya untuk keselamatan pasien non Covid-19 itu sendiri,” paparnya.
Sementara, untuk mencegah ketiadaan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 di RSUD Cibabat, pemerintah setempat awalnya menyarankan agar merelokasi ke tempat lain, antara lain gedung milik Brigif di Gunung Bohong. (Gunung Bohong Akan Disulap Jadi Fasilitas Isolasi Pasien Covid-19)
“Namun setelah kami cek kelokasi, bukan tidak baik tempatnya. Tetapi kami memikirkan tenaga kesehatan yang harus ditempatkan di sana. Karena kami di sini juga sudah kekurangan Nakes,” ungkap Sukwanto.
Di tempat yang sama, Ketua Satgas Covid-19 RSUD Cibabat, W. Feny Wahyu Prastianingsih Ma’ruf mengatakan, di IGD untuk saat ini dan selanjutnya hanya akan melayani pasien Covid-19. Tidak terkecuali bagi mereka yang tengah melakukan rawat jalan, tetap akan dilayani.
Baca Juga: Foto Pasien Covid-19 Menumpuk di Lobi IGD RSHS Bandung, Ini Penjelasannya
“Pasien rawat jalan yang akan berobat ke poli-poli klinik tertentu tetap akan kami layani, tetapi akan kami terapkan protokol kesehatan dan harus melakukan swab antigen saat akan masuk ke poli. Sementara untuk di IGD hanya akan melayani pasien Covid-19 saja. Waktunya hingga sampai 30 Juni mendatang,” ungkapnya.
Sebenarnya, ia katakan, pihak rumah sakit masih terus memperluas ruangan bagi pasien Covid-19. Sekarang saja sudah ada penambahan 10 tempat tidur dan ruangan yang berada di RSUD.
Diketahui, saat ini masih ada pasien Covid-19 yang masih menunggu ruangan lantaran seluruh fasilitas yang ada sudah terisi, jumlahnya sekira 19 pasien.
(rep-cimahi)