Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Analisis Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun mengatakan kritikan tersebut tentunya bukan kesimpulan sembarangan, tetapi menggunakan scientific approach, berbasis data yang kuat.
Bahkan, menurutnya, apa yang disampaikan BEM UI ini tidak keluar. Lantaran, banyak data yang membuktikan kepemimpinan Jokowi ini.
“Banyak janji yang tidak terpenuhi, misalnya janji menguatkan KPK sampai janji ekonomi yang meroket,” kata Akademisi ini.
Soal pemanggilan BEM UI yang dilakukan oleh pihak kampus, hal ini menurutnya wajar sebagai bentuk permintaan penjelasan kepada para mahasiswa.
“Tetapi ini karena terkait kritik mahasiswa pada presiden, maka upaya rektorat itu memungkinkan dimaknai sebagai upaya intervensi rektorat terhadap kebebasan berpikir dan berekspresi mahasiswa,” jelas Ubedilah.
Sikap pihak rektorat tersebut bisa saja dilakukan karena khawatir ditegur pihak istana. Atau bisa jadi Ubedilah menduga UI sudah ditegur Istana buntut meme kritikan kepada presiden Jokowi.
“Pola semacam itu mirip-mirip dengan saat beberapa bulan sebelum kejatuhan rezim Soeharto,” pungkas Ubedilah.
(rmol)