News

Lagi Disorot, Ketua BEM UI Singgung Soal Buzzer

Radar Bandung - 28/06/2021, 00:44 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Leon Alvinda Putra

RADARBANDUNG.id – Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Leon Alvinda Putra tengah menjadi sorotan usai meme Jokowi The King of Lip Service yang diunggah di akun media sosial BEM UI.

Leon pun dianggap berlebihan dalam menyampaikan kritik dimaksud.

Melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (27/6/2021), Leon menyinggung soal keberadaan buzzer. Menurutnya, para buzzer adalah sosok yang tak memiliki nyali.

“Buzzer: Berani di sosmed, gak berani turun ke jalan,” tulisnya sebagaimana dikutip PojokSatu.id.

Itu berbeda dengan mahasiswa UI yang disebut Leon berani turun ke jalan. Leon meng-kuote cuitan akun @FraksiRakyatID pada 1 Mei.

“Mahasiswa UI turun ke jalan: hampir 30 orang diseret, dipukuli, dan dibawa ke Polda Metro Jaya pada tanggal 1 mei,” katanya.

“Selanjutnya tanggal 3 mei, 1 orang mahasiswa ditangkap dan dijadikan tersangka ketika sedang jalan pulang aksi,” tandasnya.

Lagi Disorot, Ketua BEM UI Singgung Soal Keberadaan Buzzer

Sementara itu, eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengingatkan Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra.

Itu terkait cuitannya di media sosial Twitter pada Minggu (27/6/2021), dimana Leon membandingkan buzzer dengan mahasiswa UI.

Menurutnya, para buzzer tak memiliki nyali turun ke jalan sebagaimana yang dilakukan mahasiswa UI. “Besar kali mulut kau..!!” cuit Ferdinand meng-kuote cuitan Leon.

Lagi Disorot, Ketua BEM UI Singgung Soal Keberadaan Buzzer

Baca Juga: BEM UI Trending Topic di Twitter, Kritik Jokowi ‘King of Lip Service’

Ferdinand menilai, Leon sudah merasa sangat hebat dengan apa yang sudah ia lakukan.

“Sudah merasa hebat kau melakukan itu ditengah demokrasi yang terbuka ini?” sambungnya.

Akan tetapi, Ferdinand menilai Leon sangat beruntung karena tidak ada di zaman Orde Baru berkuasa atau sebelum Reformasi 1998.

Baca Juga: Ferdinand: Hanya Pecinta Kebobrokan Moral Nilai Meme Jokowi oleh BEM UI sebagai Kritik yang Wajar

“Beruntung kau lahir belakangan, belum mengalami ditodong dan dipopor senapan,” kata Ferdinand. Bukan itu saja, Ferdinand juga mengingatkan bahwa era saat ini jauh sangat terbuka dibandingkan dengan era Orde Baru.

“Bahkan hilang tak berjejak. Jangan sombong kau dek..!!” ingatnya.

Karena itu, Ferdinand menyarankan Ketua BEM UI agar bisa menjaga sikap agar bisa dihargai oleh orang lain. “Rendah hati biar kau dihargai,” tandasnya.

(pojoksatu/rb)