RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengikuti dzikir dan doa bersama via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (8/7/2021) malam.
Dzikir dan doa bersama yang berlangsung virtual itu sebagai bentuk ikhtiar Pemprov Jabar dalam menghadapi kasus Covid 19, untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat Jawa Barat.
Ia berharap pandemi segera berakhir. Ridwan Kamil mengungkapkan saat ini Jawa Barat tengah menghadapi peningkatan kasus Covid 19 yang luar biasa, dengan total sekitar 80 ribu kasus.
“Hari ini peningkatan kasus luar biasa, total di Jawa Barat yang harus dirawat atau sedang merawat diri dalam proses penyembuhan ada sekitar 80 ribu kasus,” ungkapnya.
Ridwan Kamil mengajak agar semua pihak untuk dapat ikut bekerja sama membantu pemulihan kondisi saat ini.
Karena jika tidak, maka keterisian rumah sakit yang hanya tinggal 10 persen akan segera habis dan membuat pasien-pasien tidak mendapat perawatan yang seharusnya.
“Kedaruratan ini nyata, keterisian rumah sakit di Jawa Barat sekarang mendekati 90 persen. Artinya kalau kita tidak lakukan sebuah tindakan dalam kebersamaan 10 persen itu akan habis dan terpaksalah kita akan melihat pasien-pasien harus dirawat di tempat parkir, di lapang bola, di lorong-lorong dan di tempat-tempat yang tidak semestinya,” katanya.
Selain itu untuk mengatasi langkanya oksigen, Pemprov Jabar telah membantu suplay oksigen, sampai pendistribusiannya untuk warga Jabar yang memerlukan oksigen tersebut, meski harus mencari hingga ke pulau lain sekalipun.
“Sampai kami harus mencari ke pulau Sumatera, ke pulau Kalimantan, membeli dari mana-mana untuk memastikan mereka yang sedang dirawat dan butuh oksigen itu bisa didapatkan dengan mudah,” jelasnya.
Warga Jabar stres karena kehilangan sumber pendapatan
Lebih jauh, Ridwan Kamil mengungkapkan jika Pemprov banyak mendengar warga yang marah, keluhan bahkan merasa stres karena kehilangan sumber pendapatan.
Begitupun Pemprov, ia katakan, kehilangan hampir Rp 5 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur serta hibah pesantren dan organisasi.
“Dan pemerintah provinsi Jawa Barat kehilangan hampir Rp5 triliun, yang tadinya tahun ini jika uang itu ada akan mengalir menjadi jembatan, menjadi jalan, menjadi hibah untuk membangun gedung-gedung di pesantren, menjadi hibah organisasi,” ungkapnya.
Karena itu, ia menyampaikan permintaan maafnya kepada pihak-pihak terkait.
“Dalam kesempatan kali ini saya atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghaturkan permohonan maaf sebesar-besarnya, betul-betul untuk tahun 2021 ini kami tidak mendapatkan pendapatan yang hilangnya sebesar tadi,” katanya.
Menghadapi kemarahan dan kekecewaan warga Jabar, Ridwan Kamil mengaku telah menyampaikan dengan apa adanya. Jadi ia dan Pemprov Jabar menerima semua itu dan mengajak warga untuk dapat berikhtiar secara batin dengan berdoa dan dzikir agar mendapat ketenangan dan kesabaran.
Baca Juga: Memohon Akhiri Pandemi, Pemkab Bandung Akan Gelar Istighosah dan Doa Bersama
“Kami menerima jika ada dari bapak ibu yang marah, yang kecewa. Tapi saya menyampaikan apa adanya. Tidak ada niat sedikitpun dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk khianat terhadap komitmen, tapi situasi covid ini menghantam kesehatan, menghantam juga ekonomi termasuk pendapatan negara,” imbuhnya.
“Oleh karena itu dalam kesempatan malam ini saya menitipkan pesan kepada Walikota/Bupati se-Jawa Barat untuk juga melakukan ikhtiar batin seperti ini agar dzikir, doa bersama terus kita lakukan untuk melahirkan ketenangan, melahirkan kesabaran,” pungkasnya.
(job/salmah/radarbandung)