News

Kabar Baik! Tingkat Keterisian RS Covid-19 di Jabar Menurun

Radar Bandung - 13/07/2021, 08:42 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Kabar Baik! Tingkat Keterisian RS Covid-19 di Jabar Menurun
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau RSUD dan tempat isolasi pasien COVID-19 di Kabupaten Karawang dan Purwakarta, Kamis (24/6/2021). (Foto: Pipin/Biro Adpim Jabar)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dalam perkembangan PPKM Darurat di Jawa Barat (Jabar) hingga Senin (12/7) kemarin, dilaporkan bahwa terjadi penurunan keterisan rumah sakit (RS) dan mobilitas masyarakat.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut, keterisian rumah sakit saat kini tercatat pada angka 87,6 persen. Sebelum PPKM darurat, keterisan rumah sakit mencapai 90,69 persen.

Kondisi ini ia nilai merupakan dampak dari strategi pengurangan pasien melalui pusat Isolasi di desa-desa serta pusat pemulihan di hotel-hotel.

“Pengurangan pasien masuk melalui desa-desa dari 10 tempat tidur di desa kan setengahnya sudah diisi dan juga pergeseran pusat pemulihan menurunkan keterisian ke angka 3 persen,” katanya.

Ridwan Kamil juga mengatakan, penurunan keterisan pasien Covid 19 tidak hanya terjadi pada rumah sakit, tapi juga pusat-pusat isolasi. Emil menyebut, penurunan tersebut sekitar 30 persen.

“Kemudian, isolasi pada hotel pusat pemulihan itu juga terjadi penurunan khususnya BPSDM, dari 90 persen turun ke 60 persen,” ujarnya.

Sementara terkait mobilitas, Jabar kini masuk dalam kategori kuning.

Diketahui, pemerintah pusat memberikan kategori hitam, merah, kuning dan hijau ihwal pengurangan mobilitas.

Kategori hitam artinya penurunan mobilitas masih kurang dari 10 persen, merah 10-20 persen, kuning itu 20-30 persen dan hijau 30 persen.

Kendati demikian, Ridwan Kamil mengungkapkan masih ada sejumlah daerah yang penurunan mobilitasnya masih berpersentase rendah, daerah itu antara lain Kota Bandung, Depok dan Sukabumi.

“Kita (Jawa Barat) mayoritas sudah ada pada angka 23,15, tapi masih ada tiga wilayah yang tentunya belum terkendali yaitu Depok, Kabupaten Sukabumi dan Kota Bandung yang dari sisi mobiltas masih kurang dari 10 persen. Tujuannya, tadi makin tinggi penurunan mobilitas maka pengendalian bisa jauh lebih baik,” imbuhnya.

Selain itu, secara keseluruhan, ia menyampaikan terdapat sekitar 80 ribu kasus aktif Covid-19 di Jabar. Mayoritas menjalani isolasi mandiri di rumah. kondisi ini kemudian menyebabkan adanya lonjakan kebutuhan obat maupun vitamin.

“Ada lonjakan luar biasa dari permintaan terkait dengan obat gratis dalam bentuk vitamin dan juga telekonsultasi untuk mayoritas pasien covid di rumah. Saya sampaikan juga dari 80 ribuan kasus aktif di jabar itu 60 ribuannya itu ada di rumah,” katanya.

“Ada 20 ribuan pertanyaan (melalui konsultasi daring), sedang dijawab satu-satu baru 50 persen terjawab. Permohonan vitamin dan obat di angka 17 ribu sedang kami distribusikan, kepastian obat kita sudah mou dengan kepengurusan farmasi dan juga dengan kepengurusan usaha kurir,” imbuhnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut PPKM Darurat Bisa Diperpanjang hingga 6 Minggu

Ia menyampaikan, pemberian obat gratis ini akan dilakukan pula oleh pemerintah pusat dengan pengantaran akan dilakukan oleh TNI.

Pemprov Jabar juga kini membuka pelayanan obat gratis melalui Pikobar. Sejauh ini, telah ada 20 ribu permohonan obat gratis tersebut.

“Yang memohon ke pikobar ada 20 ribu kan berarti masih ada 40 ribuan warga yang kasus aktif tapi di rumah yang belum dijangkau oleh bantuan obat gratis yang dijangkau oleh provinsi, nanti bisa dicover oleh bantuan presiden,” pungkasnya.

(muh)


Terkait Jawa Barat
Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak
Jawa Barat
Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Tidak hanya mengungkapkan soal manajemen ekonomi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga menceritakan bagaimana cara orang tuanya bertahan hidup. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan, ayahnya merupakan prajurit palang tiga yang memiliki seperempat hektar sawah, satu kolam, dan seperempat hektar kebun. “Kebun bambu, kebun jengkol itu menjadi siklus ekonomi yang bisa […]

Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan
Jawa Barat
Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan

RADARBANDUNG.id — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) kepada Kabupaten Garut. Bantuan disalurkan di 15 lokus dengan rincian sembilan lokus untuk perpustakaan desa dan enam lokus untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Selain itu, dilaksanakan juga proses peletakan batu pertama perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Garut yang menggunakan Dana Alokasi […]

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor
Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Meskipun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah melonggarkan kebijakan rapat yang digelar di hotel, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap meminta rapat-rapat dinas untuk tetap menggunakan kantor pemerintahan. Tak hanya jajaran Pemprov, Dedi juga meminta kepada seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk tidak perlu menggelar acara di hotel. “Terkait kebijakan […]

KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang
Jawa Barat
KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkap persoalan kemiskinan yang menjerat kaum kelas menengah ke bawah di Jawa Barat yang melahirkan tingginya angka ketergantungan pada hutang dan bantuan pemerintah. Dedi Mulyadi mengatakan problem kesejahteraan Jawa Barat ada di kalangan menengah-bawah berlatar pada beban ekonomi yang muncul setiap hari dalam rumah tangga. Utamanya, mereka yang memiliki […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.