RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Wacana perpanjangan PPKM Darurat ramai di pemberitaan. Kendati demikian, hingga berita ini ditulis, Selasa (13/7/2021), pemerintah belum secara resmi memutuskan apakah perpanjangan tersebut akan dilakukan atau tidak.
Terkait pelaksanaan PPKM Darurat, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil berharap PPKM Darurat tidak berlangsung lama. Harapan ini berdasarkan amatan Pemprov Jabar terkait pertumbuhan ekonomi.
Dari hitungan Pemprov Jabar per Senin (13/7) lalu, Ridwan Kamil menyampaikan kondisi ekonomi Jabar pada 2021 ini sangat buruk. Sebelum pelaksanaan PPKM, Jabar diprediksi berpotensi kehilangan Rp 2 triliun.
Saat pelaksanaan PPKM Darurat, potensi itu bertambah menjadi sekitar Rp 6 triliun. “Sehingga kita harapkan PPKM Darurat ini tidak lama-lama,” kata Ridwan Kamil.
“Kondisi keuangan pada 2021 ini memburuk, dalam perhitungan kami tadinya kami kehilangan Rp 3 triliun, sudah kita atur sedemikian rupa tapi dapat laporan lagi kita ada potensi kehilangan Rp 2 triliun lagi, jadi total hanpir Rp 5 triliun. Rp 3 triliun kita prediksi sebelum PPKM Darurat tapi sekarang (pada masa PPKM Darurat) kita berkurang Rp 2 triliun lagi,” bebernya.
Dengan kondisi tersebut, Emil menegaskan ia berharap pelaksanaan PPKM Darurat yang kini berlaku di Jawa dan Bali tidak berlangsung lama. Jika demikian, diharapkan dapat menjadi solusi bagi Jabar untuk kembali lebih memulihkan kondisi perekonomian.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut PPKM Darurat Bisa Diperpanjang hingga 6 Minggu
“Kita sudah banyak memberhentikan lagi proyek-proyek infrastruktur, belum bisa laporkan, pengurangan sana sini dan lain sebagainya, jadi 2021 itu (kondisi ekonomi) sangat buruk sekali,” katanya.
Diketahui, efektivitas PPKM darurat di Jabar diapresiasi koordinator PPKM Darurat Jawa Bali sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: PPKM Darurat di Jabar, 7 Ribu Warga dan Pelaku Usaha Kena Sanksi
Dari evaluasinya, Jabar telah cukup baik menekan mobilitas warga hingga 15,4 persen. “Pelaksanaan PPKM Darurat di Jabar cukup baik bisa menekan 15,4 persen mobilitas,” ujar Luhut.
Tren penurunan mobilitas di Jabar dilihat dari Google Traffic berada pada angka minus 26,5 persen. Sementara Facebook Mobility minus 21,5 persen dan night light minus 4,2 persen.
“Google Traffic sudah bagus minus 26,5 tapi night light-nya minus 4,2. Artinya industri masih ada yang jalan,” pungkasnya. (muh)