RADARBANDUNG.id – MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengklaim pemerintah telah berhasil menurunkan persentase angka kemiskinan sebesar 9,22 persen pada September 2019.
Namun, akibat pandemi Covid-19, persentase angka kemiskinan saat ini naik di atas 10 persen.
“Covid-19 ini memiliki pengaruh terhadap kenaikan kemiskinan. Namun, pemerintah juga telah menyediakan berbagai program jaring pengaman sosial dalam melindungi masyarakat agar tidak menjadi miskin,” ujar Menko Muhadjir di Jakarta, Senin (19/7).
Selain itu, menurut Muhadjir, berbagai program selama pandemi Covid-19 yang telah pemerintah sediakan juga perlu evaluasi, terutama kaitannya dengan kontribusi dalam menurunkan kemiskinan.
Antara lain, mengenai sasaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM), jadwal penyaluran, termasuk distribusi di daerahnya agar tidak hanya menyasar masyarakat terdampak Covid-19 tetapi juga yang menjadi target survei oleh BPS.
Seperti diketahui, pada September 2021, BPS akan kembali melakukan penghitungan kemiskinan.
Dengan memperhatikan beberapa variabel yang menjadi pertanyaan dalam survei tersebut, diharapkan kemiskinan pada periode mendatang dapat berkurang signifikan.
“Berbagai program pemerintah yang tersebar di kementerian dan penganggaran oleh APBD agar dapat dioptimalkan sekaligus disinergikan sehingga memiliki daya ungkit yang besar dalam penurunan kemiskinan,” kata mantan mendikbud ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2021, angka kemiskinan Indonesia sebesar 10,14% dengan jumlah penduduk miskin saat ini 27,54 juta orang.
Pemerintah berharap melalui program perlindungan sosial yang digelontorkan termasuk saat pandemi bisa berkontribusi menurunkan angka kemiskinan periode berikutnya. (esy/jpnn)