RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Tingginya kebutuhan oksigen cair (liquid) di Rumah Sakit (RS) Immanuel Bandung sempat membuat ketersediaannya ludes, hingga dinyatakan sebagai kondisi kahar atau force majeure. RS Immanuel Bandung lalu mendapat bantuan oksigen, tapi ketersediaannya sangat terbatas, diperkirakan hanya cukup untuk dua hari.
Tipisnya pasokan oksigen di RS Immanuel itu makin ramai di publik setelah Komika, Babe Cabiita, berbagi pengalaman susahnya mendapatkan oksigen yang tengah dibutuhkan oleh saudaranya.
Dalam Story di akun instagramnya @babecabiita, Senin (19/7) malam, mengaku bahwa saudaranya tengah dirawat di RS Immanuel Bandung. Ia membutuhkan oksigen, tetapi karena stok menipis, pihak keluarga pasien diminta untuk menandatangani kondisi kahar (force majeure).
”Malam ini saya OTW langsung ke Bandung. Jadi, saudaraku itu dirawat di ruang ICU RS Immanuel. Di RS Immanuel itu stok oksigen habis dalam dua hingga tiga jam ke depan. Saudaraku diminta untuk menandatangani force majeure, artinya kalau terjadi hal yang tidak diinginkan atau fatal rumah sakit tidak bertanggungjawab karena memang oksigen sudah menipis,” ungkapnya.
Di samping itu, sebuah surat resmi ditandatangani oleh Direktur RS Immanuel, dr Ruly Sjambali, per tanggal 19 Juli 2021 pun beredar di kalangan wartawan. Dalam surat tersebut, pihak RS Immanuel menyampaikan pernyataan yang senada.
“Pihak manajemen Rumah Sakit Immanuel menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, dalam 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) jam ke depan stok oksigen yang dimiliki habis dan sudah tidak dapat digunakan kembali,” tulisnya.
“Dengan sangat terpaksa kami akan melepas semua sungkup oksigen, selang oksigen dan lainnya bila stok oksigen sudah nol (habis). Kondisi ini merupakan force majeure yang sangat tidak kami harapkan,” sebagaimana menjadi bagian penutup surat.
Dihubungi terpisah, Legal dan Humas Rumah Sakit Immanuel Bandung, Gideon membenarkan mengenai surat tersebut. Kendati demikian, Gideon menegaskan, RS Immanuel sudah mendapatkan bantuan pasokan oksigen, di antaranya dari PT Samator.
“Puji tuhan banyak bantuan. Sampai saat ini masih bisa terhandle,” ungkapnya, Selasa (20/7).
Gideon mengatakan, PT Samator mengirimkan sekitar 2,5 ton oksigen cair pada Selasa (20/1) dini hari. Diperkirakan, lanjut Gideon, ketersediaan oksigen cair itu bisa memenuhi kebutuhan selama satu sampai dua hari ke depan. “Oksigen liquid ini bisa cukup satu sampai dua hari,” katanya.
Gideon menerangkan, perkiraan itu didasarkan pada jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS Immanuel. Ia menyebut, hingga kemarin ada sekitar 79 orang pasien Covid-19 yang dirawat. Jumlah itu belum termasuk pasien umum yang perlu ditangani menggunakan oksigen pula.
Ia terus mengupayakan agar kondisi kelangkaan tidak terjadi lagi dengan terus mencari sumber bantuan, termasuk kepada pemerintah. Terlebih, kendala mengenai oksigen medis ini hampir dialami rumah sakit lain. “Update terakhir itu 79 pasien (Covid-19 di RS Immanuel),” pungkasnya. (muh/b)