RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Salah satu media di Australia, The Sydney Morning Herald and The Age mengulas strategi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam penanganan pandemi Covid-19. Beberapa hal yang disorot adalah menurunkan lonjakan kasus sekaligus mempersiapkan pembangunan infrastruktur kesehatan tanpa APBD.
Ulasan berita tersebut ditayangkan pada Minggu (19/7/2021) dengan judul “In charge of 50 million people, this leader charts own course beyond COVID-19”. Ridwan Kamil menyampaikan tingkat kematian dan krisis oksigen di sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
Defisit oksigen mencapai 200 ton per hari. Untuk mengatasinya, ia menggunakan jaringan pribadi di luar negeri untuk menambah suplai oksigen. Langkah itu dinilai efektif oleh media Australia.
Bantuan tabung oksigen berdatangan dari China, Singapura, juga dukungan dari pengusaha swasta Australia lewat bantuan Dino Patti Djalal yang memiliki jaringan baik di Australia.
Media Australia juga menggambarkan upaya Ridwan Kamil selain mengatasi kriris oksigen juga menghadapi tekanan melonjaknya bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19. Otoritas di Jawa Barat, ditulis media, lalu meluncurkan layanan telemedicine dan mengirim pasien yang gejalanya membaik ke apartemen dan hotel tempat isolasi mandiri.
Apresiasi juga diberikan atas keputusan Ridwan Kamil menghentikan sejumlah proyek infrastruktur dan mengalihkan anggaran sebesar Rp140 miliar untuk membagikan obat-obatan gratis bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Di tengah kebijakan PPKM Darurat seperti provinsi lainnya, media Australia menulis Ridwan Kamil melakukan sejumlah pendekatan yang cepat guna menahan laju penyebaran varian Delta.
Pandemi ini menurut media juga menyadarkan Ridwan Kamil bahwa sistem pelayanan kesehatan di Indonesia harus ditata agar bisa memberikan layanan yang mumpuni bagi penduduk berjumlah 270 juta jiwa tersebut.
Karena itu dalam rencana jangka panjang, Ridwan Kamil merencanakan dalam beberapa tahun ke depan bisa menambah fasilitas layanan kesehatan di provinsinya dengan menggandeng mitra dari Australia.
Lewat kerjasama senilai Rp14 triliun antara BUMD PT Jasa Sarana dan Australia Docta dan Aspen Medical, Ridwan Kamil berencana membangun 23 rumah sakit baru dan 650 layanan kesehatan keliling. Proyek non APBD ini direncanakan akan memulai pembangunan fisik pertama akhir 2021 ini.
“Penduduk Jawa Barat itu sekitar 50 juta, dua kali jumlah Australia. Tapi kalau saya lihat, rasio infrastrukturnya tidak baik. Saya tidak ingin mewariskan rasio layanan kesehatan yang tidak baik ini. Jadi sambil memerangi virus ini sejak tahun lalu, kita juga mempersiapkan masa depan layanan kesehatan yang lebih baik,” kata Ridwan Kamil memberikan alasan.
Media Australia juga menulis, Ridwan Kamil yang masuk dalam kandidat calon Presiden 2024 memiliki modal penting jika mampu mengatasi pandemi ini. Mereka menulis, jika Presiden Jokowi bisa mengatasi pandemi ini maka akan menjadi warisan berharga di era kepresidenannya, sementara di satu sisi, Ridwan Kamil berambisi bisa menjadi contoh bagi provinsi lain lewat upaya pemerintah daerah membangun infrastruktur dengan menambah 6000 ranjang rumah sakit dalam waktu dua dekade tanpa APBD.
“Sebagai pemimpin saya harus berani ambil resiko,” kata Ridwan Kamil.