RADARBANDUNG.id – Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.
Berbagai NGO (Non Governmental Organization) berdiri dengan tujuan memenuhi ketujubelas tujuan dari Social Development Goals yang diadakan. Salah satunya, Pemuda Peduli.
NGO yang bergerak fokus di Social Development Goals nomor 4, yaitu Quality Of Education. Dimana, Pemuda Peduli berperak aktif untuk mendukung terwujudnya pendidikan yang merata bagi masyarakat.
Memiliki visi menciptakan generasi berpendidikan dan berkarakter, Pemuda Peduli berusaha mendorong terciptanya karakter bangsa berbasis KITA PEKA, sebuah akronim dari nilai dasar karakter yang ditanamkan Pemuda Peduli, baik terhadap relawan yang dinaunginya ataupun masyarakat luas sebagai penerima manfaat programnya.
Kreatif, Ingin tahu, Tanggung jawab, Aktif, Percaya diri, Empati, Kerja sama, merupakan 7 nilai dasar karakter yang coba dituangkan NGO yang secara resmi berdiri sebagai sebuah Yayasan semenjak tahun 2016 ini, di dalam 3 program utamanya yaitu Bina Desa, Social Traveling, Social Navigation.
Bina Desa merupakan sebuah program pengajaran akademik maupun non akademik kepada warga desa setempat, Bina Desa muncul guna membangun dan mengembangkan karakter pemuda melalui skema pemberdayaan masyarakat.
Sampai saat ini, terdapat 3 desa binaan dibawah naungan Yayasan Pemuda Peduli diantaranya, dua desa yang terletak di Kabupaten Bandung Barat yaitu Desa Cicangkang Hilir dan juga Desa Sirnajaya, juga satu desa yang terletak di Kabupaten Subang, Desa Ciberes.
Social Traveling merupakan sebuah program yang mencoba memadukan konsep Traveling dan juga Volunteerism.
Pemuda Peduli mengajak peserta maupun relawan yang tergabung dalam program ini untuk berbagi manfaat saat melakukan traveling ke tempat tertuju.
Program ini juga diharapkan dapat mengubah paradigma relawan di mata anak muda menjadi suatu hal yang menyenangkan.
Kehadiran program Social Travelling diharapkan bisa menjadi trigger bagi para anak muda untuk terjun lebih dalam di dunia sosial serta memberikan impact untuk masyarakat di lokasi yang dikunjungi. Program ini dilakukan secara berkala dan melibatkan peserta di luar relawan Social Traveling.
Social Navigation menjadi program ketiga Pemuda Peduli untuk mendorong terbentuknya sistem pendidikan yang adil dan merata. Memiliki tujuan untuk mendukung peningkatan taraf pendidikan masyarakat Indonesia.
Pengiriman Pemuda Agrapana, sebutan untuk relawan pengajar yang dikirim ke daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) memiliki tugas untuk memberikan pendampingan terhadap pengajar setempat, pemberdayaan komite sekolah, dan pembentukan karakter anak-anak maupun pemuda di lokasi pelaksanaan program.

Volunteer Pemuda Peduli saat bermain bersama anak-anak desa Pangli dalam kegiatan “Jelajah Desa” yang dilaksanakan pada (12/06/21).
Baca Juga: Pemuda Peduli dan Tren Menjadi Relawan “Keren” di Tahun 2021
Cakupan dalam program ini lebih meluas bukan hanya meliputi bidang pendidikan, tapi juga sektor lain yang memerlukan pengembangan dalam hal nya. Masyarakat daerah timur menjadi proritas dari Program ini yang memiliki segala keterbatasan.
Berkat program yang dijalankan, sebanyak 600 orang mendaftar untuk menjadi Volunteer di bawah naungan Pemuda Peduli.

Said Alwy (CEO Pemuda Peduli) tengah berfoto bersama anak-anak desa Ciberes, Kabupaten Subang, seusai kegiatan Khitanan massal yang diadakan pada (27/10/19).
Baca Juga: Jelajah Desa Pangli bersama Pemuda Peduli
Atas Pencapaian ini Pringga Fitradi, Founder Pemuda Peduli berharap bahwa adanya Pemuda Peduli bisa merubah sistem pendidikan di Indonesia dari hal terkecil yang bisa dibangun oleh generasi muda sebagai generasi penerus bangsa selanjutnya.
“Harapannya, Pemuda Peduli bisa menjadi salah satu inisiator sistem pendidikan baru yang berkualitas, tepat sasaran, tepat guna juga efisien untuk masyarakat. Dan juga Pemuda Peduli bisa menjadi wadah anak-anak muda untuk berkreasi, mengekspresikan kapasitas dirinya, dan juga menjadi ajang silaturahmi dan memberi manfaat untuk orang banyak,” pungkasnya saat ditemui di Kantor Yayasan Pemuda Peduli. ***