RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Realisasi penanaman modal di Jawa Barat Januari hingga Juni 2021 mencapai Rp72 triliun. Rasio penanaman modal asing (PMA) masih lebih besar dibandingkan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Namun, keduanya menyumbang 58 ribu lapangan kerja.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Noneng Komara mengatakan, capaian tersebut membuat Jawa Barat menempati urutan pertama dalam realisasi investasi pada semester I tahun 2021. Pada periode yang sama tahun 2020 total realisasi investasi Jawa Barat sebesar Rp57,89 triliun.
Jumlah realisasi tersebut setara dengan 56,90 persen target yang dicanangkan Kementerian Investasi/BKPM RI dengan total Rp127,34 triliun. Di luar itu, capaian tersebut merealisasikan 71,06 persen dari target RPJMD 2018-2023 sebesar Rp101,07 triliun.
Realisasi Rp72 triliun itu didapatkan dari PMA sebesar Rp44,27 triliun dari 3.748 proyek dengan serapan tenaga kerja 34.491 orang. Sementara dari PMDN sebesar Rp28,19 triliun dengan 4.966 proyek dan berhasil membuka lapangan kerja untuk 23.622 orang.
“Penyerapan tenaga kerja perusahaan PMDN di Provinsi Jawa Barat pada periode Januari-Juni 2021 (yoy) mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 120,93 persen. Hal ini mendorong kenaikan penyerapan tenaga kerja secara total yaitu sebesar 24,98 persen,” kata dia melalui siaran pers yang diterima, Senin (2/8/2021).
Bila dirinci lagi, ada lima kota kabupaten yang menjadi penyumbang realisasi investasi untuk Jawa Barat pada periode ini. Yakni, Kabupaten Bekasi Rp23,3 triliun, Kabupaten Karawang Rp13,8 triliun, Kota Bandung Rp8,0 triliun, Kabupaten Bogor Rp6,1 triliun, Kabupaten Subang Rp3,8 triliun. Sisanya, Rp17,5 trilun.
Baca Juga: 10 Merek Vaksin Covid-19 di Dunia dan Harganya, Per Dosis Sinovak Dijual Segini
Upaya mendorong realisasi investasi bisa terjaga, pada Agustus ini segera diluncurkan Ekosistem Investasi lewat sejumlah program unggulan. Di antaranya peresmian Gedung West Java Investment Hub (WJIH) sebagai tempat stakeholder investasi berkumpul. Lalu meluncurkan Nomer Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM di Jawa Barat yang akan memberikan banyak kemudahan dalam berusaha.
DPMPTSP Jawa Barat pun menggodok Raperda Investasi dan Kemudahan Berusaha agar iklimnya bisa tetap terjaga.
Baca Juga: Buka Lapangan Kerja Baru, Singapura Tambah Investasi di Indonesia
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa kondisi ekonomi di Jawa Barat secara makro menunjukan hal positif di sektor investasi dan perdagangan luar negeri.
“Kita masih nomer satu urusan investasi, ekspor juga naik 17 persen, menandakan dari sisi makro ekonomi Jabar performanya masih baik,” kata dia.
(dbs)