RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 9 Agustus 2021. Kebijakan itu diambil sebagai salah satu langkah menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Selama PPKM, pergerakan masyarakat menurun drastis. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat dipaksa terbiasa memesan secara daring (dalam jaringan). Alhasil pasar tradisional sepi pembeli. Bahkan, kebutuhan seperti sayur mayur di pasar yang dipasok dari petani-pun menurun jumlah permintaannya.
Salah seorang petani asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Abah Jaja mengungkapkan, kondisi saat ini berbeda jauh dibanding sebelumnya. Permintaan pasokan sayur mayur yang biasa dipesan dari luar kota, kini jumlahnya menurun drastis.
“Sekarang sudah beda, jualan ke pasar juga sepi, apalagi cuacanya begini. Kalau dulu sering ada yang pesan sayuran dari Jakarta atau dari luar kota,” ujar Abah Jaja saat ditemui tim Penderma di kebun miliknya, di Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat, kemarin.
Abah Jaja adalah seorang petani berusia 68 tahun. Ia telah menggeluti profesi itu sejak kecil. Meski anak-anaknya telah tinggal terpisah, namun ia tetap harus menghidupi 4 anggota keluarga yang tinggal bersamanya di rumah sederhana.
Baca Juga: Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir?
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Abah Jaja terpaksa harus berhutang. Sebab, hasil penjualan sayuran akhir-akhir ini merosot tajam.
“Ya, kondisi sekarang seperti ini, sayuran sepi pembeli, tidak ada bantuan juga, terpaksa untuk menutupi kebutuhan harus hutang,” kata Abah Jaja didampingi istrinya, Sarmi.
Lahan tani milik Abah Jaja hanya sedikit. Sisanya sekitar 300 tumbak merupakan tanah orang lain yang diurus olehnya. Pupuk yang digunakan adalah hasil olahan yang memanfaatkan kotoran kelinci dan domba dari kampung lain.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diwacanakan jadi Syarat Traveling Hingga Usaha
Namun, kondisi pandemi Covid-19 membuat segalanya terhambat. Sudah 1 tahun Abah Jaja tidak bertani lantaran modal bertani serba kekurangan.
“Kalau tidak dapat bantuan, ya mau gimana lagi, jalani aja walau sedikit,” sambung Abah Jaja.