RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Berbagai upaya terus dilakukan PLN untuk menjaga keandalan pasokan listrik ke masyarakat, salah satunya dengan membersihkan sampah layang-layang yang menyangkut di jaringan transmisi PLN.
Seperti yang dilakukan oleh Tim PLN ULTG Bandung Barat – GI Bandung Utara Pada Jumat (06/08) lalu, di ruas penghantar SUTT Bandung Utara-Padalarang yang berlokasi di Jalan Hergamanah Kertamulya, Kabupaten Bandung Barat.
Aksi pembersihan sampah layangan oleh petugas PLN yang terekam kamera ini menjadi viral di media sosial dan mendapat respon positif dari warganet.
Sampah layang layang yang menyangkut di jaringan transmisi bisa berdampak pada terganggunya operasional peralatan transmisi sehingga dapat menyebabkan terhentinya pasokan listrik ke pelanggan.
Kejadian ini harus segera ditangani dengan melakukan pembersihan sampah layangan diatas saluran tegangan tinggi atau ekstra tinggi.
GM PLN UIT JBT Sumaryadi menjelaskan, PLN telah berupaya untuk terus menekan gangguan akibat layang-layang ini melalui upaya sosialisasi ke berbagai pihak terkait mulai dari masyarakat, anak sekolah, hingga komunitas layang-layang.
Selain itu PLN juga bersinergi dengan pihak terkait yaitu TNI, Polri, serta perangkat desa untuk melakukan razia ke lokasi-lokasi rawan gangguan listrik akibat layang-layang berkawat.
Kegiatan ini salah satunya dilakukan pada Sabtu (7/8) lalu, di sejumlah daerah rawan layang-layang di Kabupaten Garut. Tim Gabungan tersebut melakukan penyisiran pemain layang-layang di sejumlah wilayah, melakukan penyitaan layang-layang berkawat serta memberikan edukasi kepada pemain layang-layang.
“Saat pandemic covid-19 ini terjadi peningkatan gangguan akibat layang-layang. Untuk meminimalisir terjadinya padam, tim PLN sigap melakukan sosialisasi, edukasi, razia disejumlah wilayah rawan layang-layang, hingga melakukan pembersihan sampah layang-layang diatas saluran tegangan tinggi maupun ekstra tinggi,” ujar Sumaryadi.
Baca Juga: Jaga Daya Beli Masyarakat, PLN Siap Salurkan Stimulus Listrik Pemerintah hingga Desember 2021
Sepanjang tahun 2020 – 2021 ini telah terjadi gangguan transmisi akibat layang-layang di wilayah kerja PLN UIT JBT sebanyak138 kali gangguan, dengan lokasi terbanyak gangguan berada di wilayah kerja Garut, Bandung Barat dan Bandung Timur.
Adapun sampah layang-layang yang menyangkut ini merupakan jenis layangan benang kawat, layangan ekor alumunium serta layangan berukuran besar berbenang plastik/kasur.
Baca Juga: Kinerja Positif, PLN Cetak Laba Bersih Rp6,6 Triliun di Semester I 2021
Kedepan, PLN menghimbau, khususnya kepada masyarakat yang berada disekitar instalasi SUTT dan SUTET untuk tidak bermain layang-layang di sekitar instalasi PLN, apalagi menggunakan layang-layang berkawat yang dapat menghantarkan listrik.
Pasalnya, apabila layang-layang berkawat tersebut menempel pada jaringan SUTT/SUTET, akan menyebabkan hubung singkat yang dapat membahayakan nyawa serta berakibat terganggunya pasokan listrik, termasuk didalamnya adalah pasokan listrik ke rumah sakit rujukan Covid 19, sentra vaksinasi, dan Produsen Oksigen.
(*/arh)