RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memanfaatkan momentum penurunan keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 dengan mengejar target peningkatan angka vaksinasi. Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jabar, Dedi Supandi memastikan target tersebut terealisai dengan memanfaatkan berbagai sumber daya.
Saat ini, tingkat ketersian rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Jawa Barat saat ini sudah di angka 34 persen. Jumlah ini menurun signifikan saat angka kasus meningkat pada Juni lalu, keterisian rumah sakit mencapai puncak di angka 91 persen.
“Hari ini, BOR (Bed Occupancy Rate/keterisian tempat tidur) Jabar 34 persen, itu rekor terendah mendekati rekor paling rendah 28 persen saat idul Fitri (tahun 2020). Jadi sudah lewat puncak gunung kedaruratan saat BOR kita 91 persen sekarang sudah turun tinggal sepertiga,” ucap dia usai meninjau vaksinasi di GOR Saparua, Kota Bandung, Jumat (13/8/2021).
Peningkatan kapasitas vaksinasi Covid-19 ia sebut terus dilakukan. Selain pemerintah, banyak pula instansi dan pihak swasta yang membuat sentra vaksinasi. Hal ini berpengaruh secara signifikan dari sisi kuantitas dan capaian warga yang disuntik.
Tiga bulan lalu, vaksinasi per hari di Jawa Barat berada di angka 50 ribu. Saat ini, sudah berada di kisaran angka 150 ribu penyuntikan. Hanya saja, ia memasang target cakupannya terus ditingkatkan menjadi 400 ribu penyuntikan perhari jika ingin mencapai herd immunity pada Desember tahun ini.
“Di dalam konteks mengejar sampai 400 ribu perhari maka kami membutuhkan 15 juta dosis perbulan dan kita melakukan dengan dua cara, cara pertama memaksimalkan infrastruktur pemerintah Puskesmas, klinik, rumah sakit dan yang kedua mengajak berbagai pihak menyelenggarakan sentra vaksinasi,” terang dia lagi.
Ia menugaskan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Sopandi sebagai Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jabar. Ridwan Kamil mengklaim mendapat dukungan dari berbagai pihak.
“Karena Covid tidak akan hilang dalam hidup kita, dugaan saya. Tapi kita tidak lagi dalam kecemasan dalam skala pandemi, tidak lagi dalam kedaruratan yang membuat kita susah ekonomi,” imbuh Ridwan Kamil.
“Yang ada adalah, semua usaha boleh buka, sekolah boleh buka tapi tetap pakai masker, tetap 5M selama 5M dijaga maka insya Allah urusan apapun tetap produktif, itulah hidup kita mudah-mudahan di awal 2022. Makanya target terberat kita adalah memvaksin penduduk yang paling banyak di republik ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jabar, Dedi Supandi memastikan pihaknya bakal terus menggencarkan vaksinasi dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada.
“Ada substitusi perencanaan, pos vaksin dan mobilisasi, ini ada di setiap daerah. Lalu pokja vaksin, yang terus mobile di daerah,” ujar Dedi Supandi.
Memasuki Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di bulan Agustus ini pihaknya juga akan memanfaatkan momentum dalam upaya mempercepat vaksinasi, termasuk vaksinasi yang digelar serentak di 27 kabupaten/kota di Jabar.
“Jadi nanti di 28 agustus akan ada vaksin serempak di 27 daerah dengan tagline Merdeka Covid-19. Kami dan gubernur akan menyaksikan secara virtual. Kegiatan ini sekaligus untuk mencapai simulasi 400.000 dosis per hari,” katanya.
Dedi menambahkan, pihaknya pun bakal mengerahkan pelajar di Jabar dalam upaya percepatan vaksinasi. Nantinya, setiap pelajar akan membawa tiga anggota keluarganya untuk divaksin.
“Jadi, bagaimana siswa bisa membawa tiga orang, misalnya orang tua atau kakek dan neneknya, agar upaya percepatan vaksinasi ini dapat terwujud,” pungkasnya.