RADARBANDUNG.id- SETELAH menempuh 1 bulan lamanya masa program, Social Incubation dari Pemuda Peduli dan Psikologi disini sudah berakhir. Dengan 2 kelompok yang terpilih menjadi juara dari program ini berhak mendapatkan dana hibah.
Program yang sukses menyabet Grand Klaster Kolaborasi Semua Murid Semua Guru (SMSG) ini, bertujuan untuk mencetak seorang Sociopreneur, dimana nantinya bisnis yang dijalankan bukan hanya berorientasi pada profit. Melainkan juga berbagi kebermanfaatan kepada masyarakat sekitar.
Program yang menyasar siswa-siswi SMK ini lahir karena Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia per Agustus 2020 sebanyak 9,77 Juta orang dimana lulusan SMK memegang persenan paling tinggi yaitu sebesar 13,55%.
Najelaa Shihab selaku Founder dari Semua Murid Semua Guru mengungkapkan apresiasinya terhadap KOP yang terpilih mendapatkan Grand Klaster, salah satunya Pemuda Peduli.
“Ide dari Pemuda Peduli dan Psikologidisini, merupakan sesuatu hal yang sangat dibutuhkan bagi ekosistem pendidikan. Bukan cuma proposal di atas kertas, karena sebetulnya Pemuda Peduli dan Psikologi Disini sudah mulia melakukan dan menanam benih-benihnya (ide dan visi tentang pendidikan) dari apa yang dikerjakan disini, dan semoga bisa menjadi manfaat bagi orang banyak,” ungkap wanita yang kerap disapa Mba Ela tersebut.
Program yang dimulai dari 18 Juni hingga 18 Juli ini berisikan Training and Workshop, Trial and Simulation, dan Mentoring Session.
Dimana peserta dibekali berbagai learning point diantaranya Business Model Innovation, Goal Setting, Design Thinking, Marketing Strategy, Impact Management, Social Enterpreneurship, Volunteer & Human Resource Management, Partnership & Collaboration, Growth and Suistanability dan Finance sebagai penutup dari rangkaian materi yang disajikan.
Baca Juga: Pemuda Peduli dan Tren Menjadi Relawan “Keren” di Tahun 2021
2 kelompok dari 9 kelompok terpilih menjadi pemenang dari Social Incubation yaitu Kelompok Siso Extra dan juga Kopi Dang.
“Angka Pengangguran penyandang disabilitas sangat tinggi, sehingga menimbukkan rasa tidak percaya diri bagi para penyandang disabilitas lainnya,” jelas Aditya, anggota Kelompok Kopi Dang saat ditanyai terkait latar belakang ide bisnis sosialnya.
Aditya, kemudian menjelaskan manfaat apa yang coba dibagikan melalui ide bisnis Kopi Dang nya.
“Menyadarkan betul kepada setiap orang mengenai kesetaraan sosial diantara kita semua. Menjadikan perbedaan adalah keunikan dari setiap orang karena sedikit beda itu lebih baik daripada sedikit lebih baik” Ungkapnya.
Lagi, ia menjelaskan harapan dan siapa saja yang coba disasar dari bisnis yang nantinya akan dijalankan.
Baca Juga: Kenali Dunia Pekerja Sosial bersama Pemuda Peduli
“Setiap orang yang ada, khususnya remaja hingga dewasa dan membuat setiap orang dapat bersosialisasi dengan bebas tanpa membedakan apapun karena menurut saya apapun status sosial seseorang, dihadapan secangkir kopi kita semua sama,” tuturnya.
Ia mengucap syukurnya akan Investment yang didapatkan dari Program Social Incubation yang ada
“Alhamdulillah, Saya beruntung untuk ikut disini (Social Incubation) karena mendapatkan banyak ilmu juga pengalaman. Harapannya semoga makin banyak orang yang concern terhadap lingkungan sosialnya dimulai dari hal sekecil apapun dan dimanapun,” pungkasnya. ***