News

DBHCHT Tingkatkan Kualitas dan Mutu Pertanian Tembakau

Radar Bandung - 19/08/2021, 12:02 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
DBHCHT Tingkatkan Kualitas dan Mutu Pertanian Tembakau
Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan

RADARBANDUNG.id, SOREANG- Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) membantu peningkatan nilai tambah dan kualitas mutu pertanian tembakau.

Diharapkan tahun ini bisa tercipta varietas unggul tembakau asli Kabupaten Bandung.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung melalui Kepala Bidang Perkebunan, Nursadiah mengatakan, petani tembakau di Kabupaten Bandung itu tersebar di 17 kecamatan seperti Paseh, Ibun dan Cikancung.

Potensi untuk pertanian tembakau juga cukup luas karena lahan yang tersedia mencapai 1.524 hektare. Tembakau ini merupakan komoditas yang masuk tiga besar, selain kopi dan teh.

Dengan demikian, ungkap Nursadiah, dengan DBHCHT bisa mendukung sejumlah program dalam rangka peningkatan nilai tambah dan kualitas mutu tembakau.

“Kalau untuk DBHCHT itu sekarang sebesar Rp3.402.176.500. Kalau kegiatan tembakau di dinas pertanian terbagi atas tiga bidang yaitu perkebunan, tanaman pangan dan sarana prasarana,” ujar Nursadiah di Soreang, beberapa waktu yang lalu.

Salah satu program pengembangan kualitas mutu tembakau adalah uji multi lokasi. Nursadiah mengungkapkan sampai saat ini, Kabupaten Bandung belum memiliki varietas unggul.

Hal tersebut dikarenakan varietas yang dipakai oleh para petani di lapangan masih belum seragam.

“Sehingga kita ingin agar petani itu punya nilai tambah, jadi agar juga punya kualitas mutu tembakau yang baik, karena kita melakukan uji multi lokasi itu tiga tahun, mudah-mudahan tahun depan bisa muncul varietas unggul,” tutur Nursadiah.

“Mudah-mudahan kalau sudah punya, mereka bisa mempergunakannya dan bisa menjual benih tembakau keluar,” sambungnya.

Untuk proses pemasarannya sendiri, ungkap Nursadiah, biasanya petani bekerjasama dengan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI). Biasanya ditampung kemudian dijual ke daerah Padang.

Program-program lainnya di bidang perkebunan yaitu budidaya tembakau, peremajaan kopi, pengembangan alpukat, jeruk lemon, alat pasca panen tembakau, sidang pelepasan tembakau, uji kadar nikotin hingga uji ketahanan terhadap penyakit.

Kata Nursadiah, penerima manfaatnya adalah petani tembakau atau masyarakat sekitar petani tembakau, hingga alat pasca panen.

Lalu pada bidang ketahanan pangan itu ada pengawasan penggunaan sarana pendukung pertanian sesuai dengan komoditas teknologi dan spesifik lokasi.

“Program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian yang kegiatannya adalah koordinasi dan sinkronisasi master plan pengembangan sarana kawasan dan komoditas perkebunan yang ada di bidang sarana prasarana,” papar Nursadiah.

DBHCHT Tingkatkan Kualitas dan Mutu Pertanian Tembakau

Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemerintah Kabupaten Bandung, Marlan

Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemerintah Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, DBHCHT digunakan untuk peningkatan kualitas petani tembakau. Misalnya untuk kegiatan pelatihan di Dinas Ketenagakerjaan yang anggarannya hampir Rp4 miliar.

“Selain pelatihan juga diberi peralatan,” ujar Marlan.

Kata Marlan, penerapan DBHCHT ini akan melibatkan beberapa perangkat daerah yang akan mengintervensi langsung kepada para petani tembakaunya.

“Seperti kegiatan pelatihan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), kemudian dari Dinas Pertanian nanti lebih ke memberikan bibit tembakau unggul, kemudian beberapa teknologi pertanian yang mungkin bisa meningkatkan kualitas tembakaunya,” papar Marlan.

Ketua kelompok Tembakau Mekar Laksana, Atju Sujana mengatakan DBHCHT banyak manfaatnya. Misalnya untuk pengadaan sarana prasarana pasca panen.

DBHCHT Tingkatkan Kualitas dan Mutu pertanian tembakau

Aktivitas peninjauan area perkebunan tembakau.

Selain itu, juga ada bantuan berupa pelatihan. Tidak hanya pelatihan untuk petani, tapi juga anak petani diberi pelatihan, seperti pelatihan bengkel dan jahit.

Utja mengaku sudah sejak 1968 menjadi petani tembakau. Saat ini dirinya memiliki 25 hektare lahan di Desa Loa Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung. Untuk pemasarannya sendiri, kata Utja, ke daerah Tasik.

“Perkilogram dulu Rp60 ribu yang kelas 1, kalau sekarang belum ada pemasaran. Saya mengolah sendiri dari daun sampai siap jual,” ungkap Utja.

Penasihat Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Bandung, Alo Sobirin menambahkan, di Kabupaten Bandung ini terdapat 71 kelompok tani tembakau.

Varietas yang banyak ditanam oleh para petani adalah jenis Nani 1-16, Temanggung dan ada beberapa varietas lainnya.

“Bertani tembakau itu unik. Tidak sekedar mencari untung saja, tapi ada kepuasan tersendiri. Sehingga walaupun jumlahnya enggak banyak petani yang menanam tembakau itu ada saja. Jadi seperti tradisi turun-temurun yang terjaga sampai saat ini,” tutur Alo.

DBHCHT Tingkatkan Kualitas dan Mutu pertanian tembakau

Grafis: Radar Bandung

Baca Juga: Program Pelatihan DBHCHT Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tembakau

Alo melanjutkan, jika dirata-ratakan, kemampuan produksi tembakau di Kabupaten Bandung yakni sekitar 100 ton pertahun. Biasanya, tembakau diolah menjadi jenis mole yang biasa dijual langsung ke konsumen atau ke toko-toko penjual tembakau.

Kemudian ada juga tembakau Mole hitam untuk memenuhi pesanan ke Payakumbuh Sumatera Barat. Selain kedua kedua jenis itu, ada juga jenis tembakau rajang kasar yang biasa dijual ke industri rokok di Temanggung Jawa

“Kalau ke Temanggung Jawa Tengah itu, kita tidak akses langsung. Tapi perdagangan melalui agen yang ada di Sumedang dan Garut. Nah kalau untuk tembakau mole, itu dijual langsung ke konsumen atau ke toko tembakau, karena hingga saat ini penggemar rokok linting itu masih ada. Kalau tembakau Mole hitam itu untuk pesanan ke Payakumbuh Sumatera Barat,” pungkasnya.

(adv)


Terkait Kabupaten Bandung
Bupati Bandung Berharap Reaktivasi Jalur KA Bandung–Ciwidey Jangan Rugikan Warga
Kabupaten Bandung
Bupati Bandung Berharap Reaktivasi Jalur KA Bandung–Ciwidey Jangan Rugikan Warga

Rencana reaktivasi jalur kereta api Bandung–Ciwidey yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapat dukungan dari Bupati Bandung, Dadang Supriatna.

PTPN I Regional 2 Pulihkan Lahan Terdegradasi di Sub Unit Kertamanah Kebun Malabar Melalui Aksi Penghijauan Bersama Karyawan
Kabupaten Bandung
PTPN I Regional 2 Pulihkan Lahan Terdegradasi di Sub Unit Kertamanah Kebun Malabar Melalui Aksi Penghijauan Bersama Karyawan

RADARBANDUNG.id, PANGALENGAN – Sebagai langkah nyata dalam memulihkan lahan kritis yang sempat mengalami perambahan dan kerusakan akibat aktivitas illegal di areal kebun teh, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 bersama dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon besar-besaran di Sub Unit Kertamanah Unit Malabar, tepatnya di Blok Pahlawan. Kegiatan ini merupakan bagian dari […]

Tanam Pohon di KBU Dalam Rangka Perbaiki Ekosistem di Hari Bumi Internasional
Kabupaten Bandung
Tanam Pohon di KBU Dalam Rangka Perbaiki Ekosistem di Hari Bumi Internasional

RADARBANDUNG.id, CIMENYAN – Peringati Hari Bumi Internasional, Sharing Happiness, Lokadesa Ekspedisi dan Durian Nusantara bersama Masyarakat Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, menggelar acara penanaman pohon di kawasan Bandung Utara. Seperti diketahui Kawasan Bandung Utara yang dulunya dikenal sebagai paru-paru kota bandung, kini mulai terancam akibat bangunan-bangunan liar serta praktik pertanian yang tidak sesuai dengan aturan. Hal […]

Kuota Haji 2025, Kabupaten Bandung Tertinggi di Jawa Barat
Kabupaten Bandung
Kuota Haji 2025, Kabupaten Bandung Tertinggi di Jawa Barat

Total sebanyak 2.564 orang calon haji asal Kabupaten Bandung dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci mulai 2 Mei 2025 mendatang.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.