RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) serta Project Implementation Unit (PIU) Asian Development Bank (ADB) UPI selenggarakan prosesi Ground Breaking Civil Work Paket (CWP) 02 Pembangunan Gedung UPI, pada Proyek AKSI ADB UPI di kampus UPI, Jumat (20/8/2021).
Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof. Nizam yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, Ground breaking pembangunan gedung UPI Civil Work (CP) tahap 2 dibiayai melalui skema AKSI (Advance Knowledge and Skills for Sustainable Growth) Asian Development Bank-Kemedikbud RI untuk pembangunan gedung Pascasarjana UPI.
Gedung tersebut memiliki luas bangunan 7.878 meter persegi dengan jumlah 8 lantai. Pembangunan gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) yang memiliki luas bangunan 9.172 meter persegi dengan jumlah 7 lantai, serta pembangunan gedung Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) memiliki luas bangunan 9.626 meter persegi dengan jumlah 8 lantai.
“Pembangunan gedung dikerjakan oleh konsultan perencana PT. Pandu Persada pada 2018 yaitu penyusunan DED (Detail Engineering Design), konstruksi dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan melibatkan pimpinan UPI, Fakultas dan Program Studi,” ujar Nizam.
Menurutnya, persiapan bidding kontruksi dilakukan dengan penjunjung tinggi profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas. Kegiatan ini dimulai pada Oktober 2020 sampai dengan Juni 2021 dengan rentan waktu 9 bulan.
Pada tahap pertama, kata Nizam, ground breaking pembangunan gedung UPI Civil Work (CP) 01 pada Proyek AKSI ADB UPI dilakukan untuk pembangunan gedung Centre of Excellence (CoE), pembangunan Gedung Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (FPTK) dan pembangunan gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang dilaksanakan mulai pada Oktober 2020 sampai dengan April 2022 dengan penyedia kontraktor oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
“Sampai pada 13 Agustus 2021 rata-rata telah mencapai 62,34 persen untuk semua lokasi dengan rincian Gedung CoE, memiliki progress 65.13 persen dengan sisa progress 34.87 persen, Gedung FPTK, memiliki progress 62.00 persen dengan sisa Progress 38.00 persen, Gedung PPG, memiliki progress 59.89 persen dengan sisa Progress 40.11 persen,” imbuhnya.
Dia mengatakan, proyek pembangunan ini mencakup 4 perguruan tinggi, yaitu UPI, UNJA (Jambi), Unri (Riau), dan Unimal (Aceh). Khusus untuk UPI, Kemendikbudristek memberi mandat untuk mengembangkan UPI sebagai Centre of Excellence Pendidikan Teknik dan Guru Vokasi.
“Berkaitan dengan itu, fokus dan prioritas CoE UPI adalah meningkatkan kualitas program studi yang ada dan mengembangkan program studi baru yang sesuai dengan tuntutan revolusi industry 4.0, pusat pendidikan dan pelatihan profesi guru vokasi, lembaga sertfikasi profesi dan TVET research centre,” ucapnya.
Cakupan proyek tidak hanya menyangkut infrastruktur bangunan, tetapi juga meliputi pengadaan furniture, peningkatan peralatan laboratorium/workshop dan studio yang modern. Selain itu pengembangan kurikulum, pelatihan non gelar, serta pengembangan sistem teknologi dan informasi (smart campus).
“Selain itu, peningkatan produktivitas dan kualitas riset dosen yang mendukung mutu pembelajaran dan inovasi untuk kebutuhan masyarakat dan mendukung mutu kebijakan pemerintah dalam pengembangan pendidikan vokasi dan peningkatan kerjasama nasional dan internasional dengan berbagai stakeholder dalam bidang pendidikan vokasi,” paparnya.
Rektor UPI, Solehuddin menambahkan, pembangunan Gedung UPI ini amanah dan kepercayaan dan tanggungjawab. Hal ini bukan sekadar sarana fisik, tapi sarana fisik ini harus direspon oleh UPI dengan berbagai program yang relevan. Diantaranya bagaimana nantinya UPI sebagai center of excellence dalam pendidikan vokasi, yang mungkin selama ini belum terpenuhi dengan baik.
“Tapi salah satu tantangan yang dihadapi oleh pendidikan nasional, adalah bagaimana kita memperkokoh dan memperkuat pendidikan vokasi ini, dan salah satu titik lemahnya itu adalah ketersediaan guru. Insya Allah dengan pengalaman ini, kami sekarang ditunjang oleh sarana dan prasarana lengkap dengan labolatoriumnya, jadi kampus yang sangat modern tentu kita akan coba melengkapi dengan SDM dan program-program yang relevan,” tandasnya.