News

Tidak Lolos Pengadilan Musik, Iksan Skuter Diminta Jangan Terburu-buru

Radar Bandung - 27/08/2021, 20:37 WIB
AR Hidayat
AR Hidayat
Tim Redaksi
Tidak Lolos Pengadilan Musik, Iksan Skuter Diminta Jangan Terburu-buru
Solois Iksan Skuter diadili pada gelaran 'DCDC Pengadilan Musik' episode ke-47, di Kantination The Panas Dalam, Jalan Ambon, Jum'at (27/8/2021). (NUR FIDHIAH SHABRINA/RADAR BANDUNG)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dalam setahun merilis tiga album menjadi dakwaan solois Iksan Skuter pada persidangannya malam itu. Musisi asal Kota Malang, Jawa Timur ini diadili pada gelaran ‘DCDC Pengadilan Musik’ episode ke-47. Iksan dimintai pertanggungjawabannya mengenai musik dan produktivitasnya dalam membuat karya.

Iksan yang datang mengenakan setelan santai lengkap dengan rompi ala tahanan, menjawab pertanyaan dari jaksa dan hakim dengan detail. Iksan diadili oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq, sedangkan kursi pembela ditempati oleh Yoga (PHB) dan Ruly Cikapundung. Jalannya pengadilan dipimpin oleh seorang hakim yakni Man (Jasad) dan panitera diserahkan pada Eddi Brokoli.

Persidangan berjalan lancar, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan jaksa dan hakim mampu dijawab Iksan dengan gayanya yang penuh jenaka. Pembela juga menjalankan tugasnya, membantu bila pertanyaan agak menyudutkan terdakwa.

Pada DCDC Pengadilan Musik episode ke-47, Iksan Skuter dinyatakan tidak lolos dari jeratan hukum pengadilan. Itu dikarenakan, hakim menganggap Iksan lupa akan karya-karyanya dengan terus merilis album tanpa memberi ‘napas’ pada pendengarnya.

Sampai dengan tahun 2021, terhitung Iksan sudah menghasilkan 14 buah album utuh. Dalam satu album berisikan 10 sampai 11 nomor yang semuanya punya benang merah kritik sosial.

“Paling lama proses pembuatan album itu satu minggu. Itu kenapa saya sering membuat album dibanding mengeluarkan single satu per satu,” kata Iksan selepas diadili di DCDC Pengadilan Musik, di Kantination The Panas Dalam Jalan Ambon, Jumat (27/8/2021).

Baca Juga: Lagu Baru Mocca Diterjemahkan ke Bahasa Jepang

Awal tahun ini, Iksan baru saja melepas album terbarunya yang berjudul ‘Orbit’. Berisikan 10 trek, Orbit menjadi album ke 14 Iksan. Dibuat di tengah masa pandemi Covid-19, ia memanfaatkan momen tersebut untuk menjadi karya yang bisa diterima para pendengar setianya.

Seperti di album-album sebelumnya, album ‘Orbit’ juga berisi kegelisahan yang dirasakan Iksan selama pandemi. Akan tetapi, di album ini dia banyak mengambil sudut pandang yang lebih personal dari seorang Iksan Skuter.

“Saya mencoba memperlihatkan ada sisi marahnya tapi marahnya yang kita percuma marah meledak-ledak. Karena bagaimana pun juga pandemi ini bukan terjadi di Indonesia saja, tapi seluruh dunia,” jelas Iksan.

Baca Juga: Lyodra Ceritakan soal Ghosting di Single Terbaru “Kalau Bosan”, Simak Liriknya

Mencoba lebih dewasa dalam hal pembawaan dan lirik lagu, Orbit banyak bercerita soal kesulitan dia sebagai musisi dimasa pandemi yang hampir dua tahun berjalan. Katanya, kalau seorang seniman musik tidak bisa mendokumentasikan momen spesial (pandemi) ini dia sudah melewatkan banyak hal.

“Banyak banget dampaknya pandemi ini, tidak cuma bagi saya tapi juga seluruh musisi. Menurut saya ini momen tepat bagi seniman musik untuk mendokumentasikan kejadian yang itu belum pernah kita rasakan. Jadi bagiku ini tepat, makanya saya bisa membuat 3 album dalam waktu 1 tahun,” ungkapnya.


Terkait Entertainment
Viral Striker Persiba Balikpapan Herman Dzumafo Tiru Gaya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Tiktok: Nanti Bawa Kamu ke Afrika!
Entertainment
Viral Striker Persiba Balikpapan Herman Dzumafo Tiru Gaya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Tiktok: Nanti Bawa Kamu ke Afrika!

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Herman Dzumafo Epandi, striker Persiba Balikpapan, baru-baru ini menjadi sorotan publik usai video unggahannya pada Senin (2/6/2025) lalu, di platform Tiktok viral. Dalam video tersebut, Herman Dzumafo Epandi tampak meniru gaya bicara khas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan ekspresi emosional dan nada bicara khas. Dalam video berdurasi 44 detik yang diunggahnya, Herman Dzumafo Epandi terlihat meniru gaya bicara […]

South of Heaven: 17 Tahun Lawan Stigma dan Rezim Izin Gigs di Bandung Selatan
Entertainment
South of Heaven: 17 Tahun Lawan Stigma dan Rezim Izin Gigs di Bandung Selatan

South of Heaven, sebuah acara musik cadas turut meramaikan perkembangan dunia musik hard core di Kabupaten Bandung

Break Out Day 2025 Umumkan Bondan Prakoso & Fade2Black sebagai Line-Up Terbaru! 26 Juli 2025 – Tritan Point Bandung
Entertainment
Break Out Day 2025 Umumkan Bondan Prakoso & Fade2Black sebagai Line-Up Terbaru! 26 Juli 2025 – Tritan Point Bandung

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Setelah mengkonfirmasi kembalinya festival musik paling garang tahun ini, Break Out Day (BOD) 2025 terus menambah deretan kejutan yang dinantikan para penikmat musik. Bertempat di Tritan Point Bandung, festival ini akan digelar pada Sabtu, 26 Juli 2025 dengan format dua panggung spektakuler yang siap mengguncang kota kembang. Sebelumnya telah mengumumkan deretan Local Acts seperti For Revenge, PAS Band, Rosemary, The […]

Musisi Muda Yogyakarta dan Jepang Rebut Gelar Juara TPJC 2025
Entertainment
Musisi Muda Yogyakarta dan Jepang Rebut Gelar Juara TPJC 2025

Blue Matter Trio asal Yogyakarta sebagai Juara Kategori Youth Jazz dan Kinematics dari Jepang sebagai Juara Kategori Jazz Warrior, dalam puncak acara Grand Final yang digelar di Hotel The Papandayan.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.