News

Penjual Seragam di Kabupaten Bandung Senang PTM Kembali Digelar

Radar Bandung - 31/08/2021, 17:13 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Penjual Seragam di Kabupaten Bandung Senang PTM Kembali Digelar
Ilustrasi: Pedagang mencocokkan ukuran seragam sekolah untuk pembeli di toko perlengkapan sekolah. FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

RADARBANDUNG.id, SOREANG- Para pedagang perlengkapan seragam sekolah senang menyambut wacana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Bandung.

Pasalnya, semenjak pandemi Covid 19 melanda hingga memaksa siswa belajar daring, para pedagang perlengkapan sekolah mengalami penurunan penjualan.

Salah seorang pedagang seragam sekolah di Pasar Soreang, Dian misalnya, berharap PTM di sekolah segera digelar. Jika sekolah kembali berjalan normal, ia berharap kebutuhan terhadap seragam bisa meningkat dan juga konveksi seragam sekolah bisa kembali berjalan.

“Semoga PTM digelar, kalau sekolah normal kan seragamnya terjual, dan konveksi jalan lagi,” ujar Dian kepada Radar Bandung, Selasa (31/8).

Menurutnya, karena siswa belajar daring dan tidak semua siswa mengikuti belajar daring wajib menggunakan seragam sekolah membuat barang dagangannya disimpan lama. Sehingga modal yang ada tidak bisa digulirkan. Selama pandemi Covid 19 ini, 100 persen tidak ada penjualan.

“Bahkan saya punya stok di rumah semua, jualan punya kakak juga paling satu atau dua per hari, kadang enggak ada (yang beli),” ungkapnya.

“Waktu kemarin itu kan ada gosip mau PTM, ada peningkatan tapi cuma 10 persen. Saya sudah belanja lagi, tapi kan ternyata langsung PSBB, sekarang PPKM lebih parah lagi,” sambungnya.

Ia biasa menjual seragam sekolah dari tingkat Diniyah sampai SMA dan ada juga seragam pramuka hingga seragam polisi yang biasa digunakan anak TK. Dengan harga Rp150 ribu sampai Rp225 ribu, pembeli bisa mendapatkan seragam lengkap beserta dasi, sabuk dan topi.

Meski saat ini sudah ada informasi pemberlakuan PTM Kabupaten Bandung, ia menuturkan, belum ada gebyar penjualan seragam.

“Kecuali kalau misalnya sekolah seminggu lagi, baru ada pergerakan penjualan. Jadi untuk penjualan belum ada peningkatan kalau di Pasar  Soreang,” tuturnya.

Salah seorang pedagang sepatu dan tas sekolah di Pasar Soreang, Arif Ginanjar mengatakan ada peningkatan pembelian meski jumlahnya masih sedikit. “Ada peningkatan sedikit tapi belum signifikan,” ucap Arif.

Kata Arif, jika dalam kondisi normal maka orang tua akan membeli semua perlengkapan sekolah, mulai dari sepatu, tas hingga kaos kaki. Namun saat ini, orang tua hanya membeli satu produk saja.

“Kalau dulu kan setiap kenaikan kelas atau tahun ajaran baru, itu kan sepatu, tas, kaos kaki semuanya dibeli. Sekarang mah, kalau yang belum punyanya tas, ya beli tasnya dulu aja,” ungkap Arif.

Saat ini, ia mengaku per hari bisa menjual 3 pasang sandal, 2 pasang sepatu dan tas sekolah. Harganya, kurang dari Rp100 ribu.

Baca  Juga: Megawati Minta Jokowi Tegar

Sementara itu, PKS Bidang Kesiswaan SMPN 1 Margaasih, Pepi mengatakan pihaknya sudah melakukan semua persiapan dan membuat SOP untuk mendukung pelaksanaan PTM terbatas.

Pertama meminta persetujuan dari orang tua murid. Tidak ada paksaan terhadap orang tua siswa yang tidak ingin anaknya melakukan PTM.

Baca Juga: Viral Perampok Bersenpi Beraksi di Bojongsoang saat Siang Bolong

“Ketika orang tua tidak mengizinkan, maka kita tidak akan memaksa siswa untuk belajar di sekolah,” ujar Pepi.

Kata Pepi, sudah disiapkan SOP di sekolah diantaranya saat masuk dan keluar sekolah, saat di dalam kelas, kemudian menyiapkan sarana prasarana prokes seperti handsinitizer, APD, thermogun, tempat cuci tangan, disinfektan, masker. Selain itu, semua guru juga sudah divaksin Covid 19 sementara untuk siswa sedang dilakukan pendataan.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Mal Buka sampai Pukul 21.00, Kapasitas Dine In 50% | Pabrik Beroperasi 100%

“Siap melaksanakan PTM terbatas, hanya tinggal menunggu surat edaran resmi dari Kepala Disdik. Kita akan mencoba sepuluh orang per kelas. Mudah-mudahan pertengahan September bisa mulai,” pungkas Pepi.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Bandung berencana memulai PTM pada September ini. Kegiatan belajar di sekolah itu secara terbatas diisi 25 persen dari total jumlah siswa dan hanya dilaksanakan 25 persen dari total jumlah sekolah.


Terkait Kabupaten Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.