News

Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor di Medsos, NIK dan Barcode Terlihat Jelas

Radar Bandung - 03/09/2021, 16:09 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor di Medsos, NIK dan Barcode Terlihat Jelas
Presiden RI Joko Widodo (Dok. Setpres)

RADARBANDUNG.id – Sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo (Jokowi) bocor dan tersebar di media sosial. Nomor induk kependudukan (NIK) Jokowi pun terlihat jelas.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman menyayangkan data pribadi kepala negara bisa tersebar luas.

“Menyayangkan kejadian beredarnya data pribadi tersebut. Berharap pihak terkait segera melakukan langkah khusus untuk mencegah kejadian serupa,” kata Fadjroel saat dihubungi, Jumat (3/9).

Fadjroel juga mengharapkan ada evaluasi dari pihak terkait mengenai perlindungan data. Sebab, pemerintah wajib merahasiakan data penduduk. “Termasuk melindungi data milik masyarakat,” tegasnya.

Sebelumnya, beredar informasi mengenai sertifikat Vaksin Jokowi bocor di media sosial (medsos).

Lampiran sertifikat vaksin yang diduga milik Presiden Jokowi diketahui diunggah akun Twitter @huftbosan.

Dalam unggahan itu, informasi pribadi termasuk NIK (Nomor Induk Kependudukan) orang nomor satu tersebut terlihat dengan jelas.

Baca Juga: Begini Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi

Informasi, sertifikat yang diduga milik Jokowi ini berisikan informasi tentang vaksinasi dosis kedua yang dilakukan pada 27 Januari 2021. Selain NIK, tampak juga tanggal lahir Jokowi di sertifikat vaksinasi tersebut.

Menkes Tutup Data Pejabat Publik

Sementara itu, Kemenkes memutuskan menutup data milik sejumlah pejabat publik setelah data NIK dalam surat keterangan vaksinasi Covid-19 milik Presiden Jokowi dalam aplikasi PeduliLindungi ini bocor ke publik.

“Jadi memang yang pertama kami sampaikan tadi malam terinfo soal ini. Sekarang sudah dirapikan, data para pejabat ditutup,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Polda Metro Jaya, Jumat (3/9).

Baca Juga: Naik Angkutan Umum Wajib Instal PeduliLindungi

Budi menyebut, selain Jokowi, ada data pribadi beberapa pejabat lain yang juga terekspos. “Bukan hanya Presiden saja, ada pejabat lain yang tersebar NIK-nya. Itu akan kami tutup,”katanya.

Budi tak memungkiri aplikasi PeduliLindungi masih memiliki celah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum nakal. Saat ini, kondisi tersebut sudah diperbaiki. “Sekarang kita akan tutup untuk beberapa pejabat yang sensitif, yang memang beberapa data pribadinya sudah terbuka, akan kita tutup,” pungkas Budi.

(jpnn/jpc)


Terkait Nasional
Badan Bank Tanah Serahkan Pedoman Akuntansi ke BPK untuk Perkuat Tata Kelola
Nasional
Badan Bank Tanah Serahkan Pedoman Akuntansi ke BPK untuk Perkuat Tata Kelola

  RADARBANDUNG.id –  Dalam rangka memperkuat tata kelola keuangan negara yang transparan dan akuntabel, Badan Bank Tanah secara resmi menyerahkan Pedoman Akuntansi Badan Bank Tanah kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Penyerahan ini dilangsungkan pada Rabu (30/7/2025) di Aula MM Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Penyerahan dokumen tersebut menjadi bagian penting dalam upaya mendorong […]

Pakar Pendidikan Soroti Kasus Perundungan Siswa SMP di Blitar, jadi Bukti Gagalnya Pengawasan Sekolah
Nasional
Pakar Pendidikan Soroti Kasus Perundungan Siswa SMP di Blitar, jadi Bukti Gagalnya Pengawasan Sekolah

RADARBANDUNG.ID, BLITAR – Dalam beberapa terakhir ini, rakyat Indonesia dihebohkan dengan aksi perundungan di SMP Negeri 3 Doko, Kabupaten Blitar saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Video aksi perundungan di SMP Negeri 3 Doko, Kabupaten Blitar viral di media sosial. Pengalaman kelabu perundungan di SMP Negeri 3 Doko, Kabupaten Blitar ini dialami oleh WV, 12 […]

Mahfud MD Ingatkan Menteri dan Wamen yang Merangkap Jabatan Komisaris Bisa Penuhi Unsur Korupsi
Nasional
Mahfud MD Ingatkan Menteri dan Wamen yang Merangkap Jabatan Komisaris Bisa Penuhi Unsur Korupsi

RADARBANDUNG.id – Pakar hukum tata negara Mahfud MD mengingatkan bahaya rangkap jabatan menteri atau wakil menteri (wamen) dengan jabatan sebagai komisaris. Menurutnya, kondisi ini bisa melanggar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan berisiko memenuhi unsur tindak pidana korupsi. Mahfud meminta agar pemerintah tidak mengabaikan putusan MK tentang larangan wamen menjabat komisaris karena jabatan di kabinet bersifat politik. Pasalnya, putusan MK bersifat […]

KPK Menduga Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Royal Enfield dan Mercy Pakai Nama Karyawan
Nasional
KPK Menduga Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Royal Enfield dan Mercy Pakai Nama Karyawan

RADARBANDUNG.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyamarkan kepemilikan sejumlah kendaraan dengan cara mengatasnamakan pegawainya. Hal ini diketahui setelah penyidik KPK menyita kendaraan yang diduga terkait tindak pidana korupsi pengadaan iklan pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB). “Kalau tidak salah itu ajudannya atau pegawainya, gitu ya. […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.