RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Di tengah kondisi pandemi Covid-19, dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 hingga 13 September 2021, serta pemulihan ekonomi yang belum terasa dampaknya di Kota Bandung, maka perencanaan APBD Perubahan tahun anggaran 2021 menjadi sangat krusial dan harus dilaksanakan dengan seksama.
Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Christian Julianto mengkritik keras transparansi anggaran dari Pemerintah Kota Bandung.
“Tahun ini menjadi hattrick bagi kami untuk meminta transparansi anggaran dari Pemkot Bandung. Kami bahkan tidak memiliki akses terhadap SIPD untuk melihat komponen anggaran,” ujarnya, Selasa (7/9/2021).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, BOR Bandung Barat Sentuh Angka 11 Persen
Dalam kondisi ekonomi yang berat seperti sekarang, dimana PAD Kota Bandung yang tertekan, hingga transfer dari pusat yang menurun, pengelolaan anggaran harus dilakukan secara teliti. Pihaknya pun meminta Pemkot Bandung mengedepankan transparansi anggaran.
“Tapi realitanya kami mendapatkan rancangan anggaran dalam bentuk hardcopy dengan waktu yang sangat mepet dan isinya tidak detil hingga komponen. Hal ini menyulitkan kami untuk mengawasi perencanaan anggaran secara seksama,” jelas politisi Partai Solidaritas Indonesia.
Baca Juga: Pemkot Bandung Cari Penghuni ‘Kamar’ dalam Gorong-gorong
Pemkot Bandung, kata dia, harus memberikan data yang dibutuhkan untuk penilaian atas persetujuan anggaran. Bagi Christian, proses penganggaran yang transparan dan tepat guna sangatl penting dalam pemulihan ekonomi Kota Bandung yang terdampak pandemi virus corona.
“Kita perlu tahu apakah program dan objek yang mau dibelanjakan benar-benar perlu dan nilainya efektif atau tidak,” tegasnya.
(muh)
