RADARBANDUNG.id- SEORANG pria berinisial SS (29) nekat menghabisi nyawanya sendiri sambil disiarkan secara langsung atau live lewat aplikasi TikTok miliknya.
Kejadian itu terjadi Kamis, 2 September 2021 lalu. Teman korban menyaksikan langsung kejadian ini. Kemudian, teman korban melapor ke polisi. Tapi nahas, saat polisi ke lokasi korban telah meregang nyawa.
“Aksi gantung diri ini pertama diketahui dari teman korban yang menonton live tiktok korban. Kami langsung datangi lokasi kejadian,” ungkap Wakil Kepala Tim 1 Rajawali Polres Metro Jakarta Timur, Bripka Markon Samuel kepada wartawan, Jumat (10/9/2021).
Usut punya usut, kejadian live di TikTok itu terjadi di kamar rumah susun kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Kata Markon, berdasar pemeriksaan sementara, tidak didapati barang korban yang mengarah kepada penyebab SS nekat mengakhiri hidupnya.
“Motifnya belum diketahui tidak ditemukan semacam wasiat dan lain-lain di TKP (Tempat Kejadian Perkara), hanya ada seprei dan kursi yang dijadikan sebagai alat untuk mengakhiri hidupnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, guna mengungkap motif SS nekat mengakhiri nyawanya sendiri, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi. Untuk itu, polisi minta diberi waktu.
“Kami sudah datangi lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi. Saat ini kasus bunuh diri dengan korban berinisial SS jenis kelamin laki-laki ditangani Polsek Jatinegara,” katanya lagi.
Baca Juga: Lagu ‘Love U Kamu’ Viral di TikTok
Penyebab kematian belum bisa dipastikan
Pihak kepolisian saat ini tidak mau langsung berkesimpulan korban tewas akibat bunuh diri. “Belum dipastikan penyebab kematiannya,” ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Jatinegara, Ajun Komisaris Polisi Tri Sambodo kepada wartawan, Jumat 10 September 2021.
Baca Juga: Miris! PDP Covid-19 Sedang Hamil, Mengadu “Live” via Facebook
Untuk itu, pihaknya melakukan gelar perkara terkait kejadian ini. Belum lagi keterangan keluarga yang awalnya tidak mau jasad diautopsi kemudian malah minta ke polisi melakukannya.
Hal ini menambah kecurigaan apakah benar korban meregang nyawa karena ulahnya sendiri atau tidak. Maka dari itulah lantas polisi coba menguak apa penyebab kematiannya.
“Sudah dilakukan penyelidikan tidak bisa berdasarkan opini maupun asumsi. Kami acuannya alat bukti untuk menentukan dugaan pembunuhan masih dalam lidik. Kami belum mengambil sikap atau ini gantung diri atau dugaan pembunuhan,” katanya lagi. (dhe/pojoksatu)