RADARBANDUNG.id, NGAMPRAH – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kesulitan menerapkan aplikasi PeduliLindungi di sejumlah kawasan wisata.
Sebab, sejumlah objek wisata di Kabupaten Bandung Barat kesulitan mendapat sinyal dari berbagai provider terutama kawasan wisata yang berkonsep alam.
Kepala Disparbud KBB, Heri Partomo mengatakan, pada pelaksanaan uji coba pembukaan kawasan wisata di The Lodge Maribaya tidak sedikit pengunjung yang kesulitan log in.
“Di The Lodge Maribaya juga ada yang sulit log in karena sinyalnya kurang bagus,” katanya.
Ia menambahkan, sejumlah pengusaha kafe dan restoran di wilayahnya yang sudah mengajukan untuk menerapkan syarat scan barcode PeduliLindungi namun belum direspons oleh penyedia layanan.
“Katanya belum siap. Kita dapat laporan dari beberapa owner sudah laporan terkait PeduliLindungi, tapi belum ada jawaban dari sana. Jadi harus sinergis, kalau di kita sudah siap tapi dari sananya belum kan sulit,” imbuhnya.
Baca Juga: Hengky Kurniawan: Wisata di Bandung Barat Siap Buka
Heri menyebut, saat ini pihaknya menginstruksikan agar pengelola kafe dan restoran melakukan pengecekan manual sertifikat vaksinasi COVID-19 pengunjung secara manual. Dengan begitu, tingkat pengawasan di objek wisata tetap maksimal.
“Ya sudah kita manual dulu pengecekannya yang penting kan sudah ada bukti mereka divaksinasi. Karena memang belum siap juga dari pihak PeduliLindunginya,” tuturnya.
Baca Juga: Disparbud Pantau Pariwisata di 11 Daerah Level 2
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, pihaknya terus melakukan sejumlah persiapan dalam menyambut dibukanya kawasan wisata.
“Semuanya kita siapkan terutama penerapan protokol kesehatan Covid-19 di kawasan wisata untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19,” katanya.
Baca Juga: Anak Dibawah Usia 12 Tahun Dilarang Masuk Objek Wisata Kawah Putih
Sebagai langkah antisipasi, kata dia, pihaknya pun memberlakukan sistem ganjil genap setiap akhir pekan. Hal itu dilakukan guna menekan angka mobilitas masyarakat di tengah penerapan PPKM Level 3.
“Saya imbau untuk masyarakat untuk tidak bereuforia berlebihan di tengah menurunnya kasus lonjakan Covid-19. Kita tetap jangan lengah,” pungkasnya.
(kro)