RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat pada Maret 2021, jumlah penduduk miskin di Jawa Barat menjadi 4,20 juta jiwa atau 8,40 persen dari total populasi yang ada.
Jumlah tersebut meningkat 8,55 ribu jiwa jika dibandingkan dengan periode September 2020. Angka ini tidak terlepas dari faktor pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian.
“Kenaikan itu ditunggang pada dampak tenaga kerja banyak yang kehilangan pekerjaan,” ucap Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Dyah Anugrah Kuswardani, Rabu (22/9).
“Disparitas kemiskinan di daerah pedesaan itu gambarannya pedesaan lebih tinggi daripada perkotaan. Kemiskinan lebih terserap di pertanian, 36 persen, kebanyakan petani gurem (petani gurem didefinisikan sebagai rumah tangga pertanian yang mengusahakan lahan pertanian kurang dari 0,5 ha),” ia melanjutkan.
Menurut dia, upaya program pemerintah seperti pemberian bansos memang berdampak, namun tidak terlalu signifikan.
Di sisi lain, sampai saat ini data kemiskinan BPS masih menjadi rujukan utama bagi perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah maupun stakeholders dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hanya saja, dalam implementasi kebijakan pengentasan kemiskinan pada tataran makro maupun mikro, masih ada kesimpangsiuran terkait pemahaman indikator kemiskinan.
Pihaknya menyelenggarakan webinar dengan tajuk “Kupas Tuntas Kemiskinan di Tengah Pandemi” untuk membahas lebih lanjut tentang gambaran situasi kemiskinan sekaligus cara memahami indikator yang dikeluarkan oleh BPS secara komprehensif.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik, Ateng Hartono memberikan gambaran umum kemiskinan di level Provinsi Jawa Barat maupun Nasional. BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan dan bukan makanan).
“Secara umum, persentase penduduk miskin di Jawa Barat masih di bawah Nasional. Pada kondisi Maret 2021, persentase penduduk miskin Jawa Barat sebesar 8,40 persen di bawah Nasional sebesar 10,14 persen,” terang dia.