RADARBANDUNG.id- TIDAK sedikit orang minum pil atau obat tidur untuk membantu mereka bisa beristirahat dengan baik. Bisa jadi obat diresepkan dokter atau mereka beli sendiri di apotek.
Minum obat tidur tampaknya menjadi hal yang wajar, tapi menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Substance Abuse and Mental Health Service Administration, ternyata obat tidur mengandung efek samping yang lebih besar dari yang dipikirkan banyak orang.
Data menunjukkan, banyak kasus darurat atau kunjungan rumah sakit yang disebabkan konsumsi berlebihan. Jumlah pasien yang dilarikan ke rumah sakit berkaitan penggunaannya juga meningkat sejak tahun 2005 hingga 2010.
Angka yang sebelumnya 21.824 kunjungan dalam 2 tahun meningkat menjadi 42.274 kunjungan.
Lantas, apa yang membuat obat tidur menjadi sangat berbahaya?
“Orang berpikir obat tersebut jinak. Itulah masalahnya. Memang bisa membantu orang beristirahat dengan tenang,” kata peneliti Carl Bazil, M.D, seperti dilansir lamanWomen’s health Magazine.
“Namun hanya memiliki efek sementara, obat ini bukan untuk digunakan dalam jangka panjang. Jika digunakan secara tidak tepat, obat ini bisa sangat berbahaya,” katanya.
Salah satu bahaya terbesar adalah efek buruk obat tidur seringkali lebih besar menerpa wanita ketimbang pria. Wanita berkemungkinan memetabolisme obat tidur lebih lama dari pria, namun banyak dokter yang tidak tahu hal ini.
Masalah lain adalah efek samping yang akan dirasakan esok harinya setelah mereka mengkonsumsi pil tersebut. Orang akan merasa sedikit lelah ketika terbangun dari tidur setelah mengonsumsinya.
Ini sebenarnya efek yang wajar, namun rasa lelah itu bisa bertahan lebih lama. Orang bahkan bisa masih merasa mengantuk esok harinya setelah semalam mengkonsumsi obat tidur.
Jika mereka mengantuk saat berangkat kerja dan berkendara, ini bisa berisiko sangat fatal bagi keselamatan mereka.
“Kecelakaan saat berkendara adalah salah satu masalah terbesar jika orang mengkonsumsi pil tidur. Ini karena mereka seringkali tidak sadar bahwa kesadaran mereka belum pulih benar. Hampir sama dengan ketika seseorang menyetir sambil mabuk,” kata Bazil.
Pil tidur juga bisa memberikan bahaya serius jika mengonsumsinya bersamaan dengan obat lain seperti alkohol dan stimulan.
Efeknya akan mengganda dan akan membuat orang merasa tidak nyaman ketika bangun keesokan harinya. Orang seringkali juga tidak sadar bahwa efek pil tidur sangat kuat dan cepat.
Mereka bisa saja mengkonsumsinya ketika masih berada di dalam rumah belum di atas kasur. Mereka bisa saja melakukan hal yang berbahaya karena sudah mulai mengantuk, namun tidak sadar bahwa pil sudah mulai bekerja.
Jika ingin menggunakan obat tidur, sebaiknya minum ketika sudah siap tidur di atas kasur.
Masalah lain yang bisa muncul adalah rasa ketagihan. Meski hal ini tidak selalu terjadi, namun penggunaannya dalam jangka panjang bisa memicu rasa ketergantungan dan ketagihan pada obat tidur.
Ketika tubuh sudah mulai terbiasa dengan adanya obat tidur, maka tubuh akan bekerja dengan obat tidur. Anda kemungkinan akan lebih sulit tertidur jika tidak minum sebelumnya.
Obat tidur boleh dikonsumsi untuk membantu tidur, namun jangan terlalu sering. Jangan bergantung pada obat tidur untuk bisa tidur dengan nyenyak.
Mulailah untuk memperbaiki pola tidur, lakukan relaksasi sebelum jam tidur, atau konsumsi makanan yang bisa memicu rasa ngantuk.
Halaman Berikutnya : Bahaya terlalu sering minum obat tidur