News

Antisipasi Kembali Melonjaknya Kasus COVID-19 , Disiplin Prokes dan Vaksinasi Harus Digencarkan

Radar Bandung - 28/09/2021, 18:25 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Antisipasi Kembali Melonjaknya Kasus COVID-19 , Disiplin Prokes dan Vaksinasi Harus Digencarkan

RADARBANDUNG.id – Pandemi COVID-19 kembali mengalami lonjakan kasus di beberapa negara
tetangga. Satu di antaranya Singapura yang penduduknya sangat disiplin protokol kesehatan. Meski secara
umum cakupan vaksinasi di negara ini mencapai 84%, namun pada kategori lanjut usia, capaiannya rendah
atau bahkan belum tervaksinasi.

Akibatnya,tingkat kematian pada kategori ini meningkat. “Angka kasus di Singapura mencapai hampir 2.000 kasus, ini sangat tinggi mengingat jumlah penduduk
Singapura tidak besar, sehingga jumlah 1.000 kasus saja sudah dikategorikan kritis,” ungkap Dubes Indonesia
untuk Singapura Suryo Pratomo dalam Dialog Produktif Semangat Selasa Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) –
KPCPEN Selasa (28/9/2021).

Pemerintah Singapura sendiri memprediksi penambahan 100 hingga 200 kasus per hari. Namun pada kenyataannya jauh lebih tinggi. Menurut Suryo, penambahan kasus disebabkan oleh masuknya varian baru
diiringi tingkat penularan lokal yang signifikan. Dengan wilayah kecil padat penduduk, rumah warga
Singapura cenderung sempit dan dihuni banyak orang, sehingga transmisi sangat mudah terjadi.

Padahal, ujarnya, tingkat kedisiplinan Prokes masyarakat sangat baik. Pemerintah juga menetapkan denda
atau hukuman penjara bagi pelanggaran. Penduduk yang keluar rumah harus memiliki surat telah lengkap vaksin. Pemerintah Singapura juga mengawal dan mengawasi penduduk dengan memanfaatkan teknologi dalam upaya pengendalian penularan.

“Di Singapura, para lansia merasa aman karena tidak ke mana-mana, jadi mereka belum mau divaksin. Kematian COVID-19 di Singapura biasanya terjadi pada lansia dan yang belum divaksin,” kata Suryo.

Suryo mengemukakan, belajar dari lonjakan kasus di Singapura, diketahui bahwa masuknya varian baru akan
sangat menyulitkan penanganan COVID-19. Karena itu, antisipasi dengan cara pengetatan pintu masuk
merupakan langkah tepat untuk mencegah peningkatan kasus.

Mendukung pernyataan Suryo Pratomo, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan jika upaya pembatasan pintu masuk sangat perlu dilakukan, disertai pengawasan jalur-jalur masuk ilegal ke Indonesia dan penguatan pengamanan perbatasan.

“Meski kinerja COVID-19 di Indonesia membaik, kita dikelilingi oleh negara-negara dengan lonjakan kasus. Karena itu perlu terus waspada dengan cara : meneruskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), meningkatkan testing, memperbaiki tracing, terus menerapkan protokol kesehatan, pembukaan
kegiatan dilakukan hati-hati dengan menggunakan PeduliLindungi, serta percepatan vaksinasi,” ujarnya.

Saat terjadi peningkatan mobilitas dan pembukaan kegiatan di ruang publik, kata Sonny, upaya mengenakan masker menjadi sangat penting, karena orang akan berdekatan satu sama lain.
“Cegah virus masuk ke tubuh dengan menerapkan protokol kesehatan. Kalau virus terlanjur masuk, benteng kita adalah vaksinasi. Tingkatkan solidaritas dengan cara saling menjaga. Ingat, kita masih punya target menurunkan indikator-indikator COVID-19,” kata Sonny.

Target menurunkan angka kasus hingga titik terendah, juga disebutkan oleh Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI).

“Yaitu dengan upaya pengendalian tepat sasaran dan sistematis, berupa intervensi pada kasus dan kontak erat, sehingga tidak akan berpengaruh pada ekonomi, pendidikan maupun kehidupan sosial masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, masyarakat diharapkan terus disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak),
mendukung pemerintah agar memperkuat 3T (testing, tracing, treatment), serta percepatan vaksinasi.

Menurutnya, jumlah kematian di Indonesia memang turun, tapi case fatality rate (angka kematian) masih cukup tinggi yakni 3,4% sedangkan secara global adalah 2% dan Asia 1,5%.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat segera melakukan vaksinasi agar lebih terlindungi dari risiko sakit berat dan kematian saat terpapar virus COVID-19.
“Negara dengan cakupan vaksinasi tinggi, biasanya angka kematian rendah,” tegas Masdalina.

Mengenai gelombang ketiga yang muncul di beberapa negara, Masdalina mengatakan, di kebanyakan negara saat ini kasus biasanya turun setelah 8-14 minggu. “Kemungkinan disebabkan oleh virus yang beradaptasi, virus melemah, atau kontribusi dari upaya intervensi yang dilakukan,” paparnya.

Saat yang sama, Dokter sekaligus Influencer Nadia Alaydrus menyatakan, munculnya gelombang ketiga diberbagai negara tersebut seharusnya menjadi perhatian dan menjadikan kita lebih waspada.

Yang sangat mungkin dilakukan oleh masyarakat, menurutnya, adalah memutus tali penularan dengan cara patuh protokol kesehatan, mengurangi mobilitas dan mendukung program-program pemerintah.

“Kita harus menyikapi pelonggaran dengan tetap dalam batasan. Sangat disayangkan kalau sampai lepas dan euforia. Ayo patuhi prokes, segera vaksinasi, dan jaga daya tahan tubuh,” ajak Nadia. (azm)


Terkait Nasional
BPJS Ketenagakerjaan Umumkan Direktur Utama Kini Dijabat Pramudya Iriawan Buntoro
Nasional
BPJS Ketenagakerjaan Umumkan Direktur Utama Kini Dijabat Pramudya Iriawan Buntoro

RADARBANDUNG.id- Presiden Prabowo resmi menunjuk Pramudya Iriawan Buntoro sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, menggantikan Anggoro Eko Cahyo yang sebelumnya mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Penunjukan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 63/P Tahun 2025 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antarwaktu Direksi BPJS Ketenagakerjaan Sisa Masa Jabatan 2021-2026, dan ini merupakan bagian dari mekanisme organisasi […]

BPJS Ketenagakerjaan Dukung Grab dan Kementerian UMKM Hadirkan Bantalan Sosial Digital melalui Program Rekrutmen Mitra Digital
Nasional
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Grab dan Kementerian UMKM Hadirkan Bantalan Sosial Digital melalui Program Rekrutmen Mitra Digital

RADARBANDUNG.id- BPJS Ketenagakerjaan menegaskan dukungannya terhadap inisiatif kolaboratif antara Grab Indonesia dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dalam menghadirkan alternatif kesempatan berusaha dan perlindungan sosial bagi masyarakat melalui program “Rekrutmen Mitra Digital: Menjadi Pengusaha UMKM Bersama Grab!”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, dan membuka ruang bagi ribuan masyarakat, […]

Grand Final Miss Indonesia 2025 Hadirkan Malam Puncak Penuh Pesona dan Kemegahan, Siapakah yang Akan Menerima Mahkota Selanjutnya?
Nasional
Grand Final Miss Indonesia 2025 Hadirkan Malam Puncak Penuh Pesona dan Kemegahan, Siapakah yang Akan Menerima Mahkota Selanjutnya?

RADARBANDUNG.id- Ajang kontes kecantikan paling bergengsi di Tanah Air kembali hadir dalam kemegahan. Grand Final Miss Indonesia 2025 siap digelar dan menjadi malam yang sarat dengan kemilau, elegansi, serta inspirasi. Sebanyak 38 finalis dari seluruh provinsi di Indonesia, yang masing-masing membawa semangat MISS Manners, Impressive, Smart & Social, telah menjalani proses karantina intensif dan seleksi […]

EIGER Junior Kirim 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
Nasional
EIGER Junior Kirim 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Mengawali Juli tahun 2025, musim liburan sekolah jadi momentum EIGER Junior untuk berkeliling Indonesia. Membawa satu misi khusus, menjelajahi ribuan kilometer dari barat hingga timur Indonesia. Misinya sederhana, namun berisi pesan serta doa baik dari semua yang terlibat: EIGER Junior mengirim ribuan tas sekolah untuk anak-anak di pelosok negeri. Total sebanyak 2.000 tas […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.