RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Perkembangan pesat e-commerce bisa memberikan kesempatan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memperluas pasar hingga ke luar negeri. Namun, tak banyak dari mereka mengetahui mekanisme hingga aturan yang berlaku untuk merealisasikannya.
Hal ini menjadi salah satu dasar salat satu perusahaan e-commerce, Shoppee membuat program Kampus UMKM Shopee Ekspor. Dalam program tersebut, mereka memfasiltiasi pelaku UMKM mengakses pasar lebih luas.
Di Kota Bandung, bangunan kampus di Jalan BKR nomer 27 ini dapat diakses oleh UMKM lokal secara gratis dengan mendaftar online terlebih dahulu. Mereka bisa mengakses fasilitas serta pelatihan agar bisnisnya berkembang di era yang serba digital ini.
Ceruk ekspor ini sangat luas, ditunjang dengan potensi produk yang beraneka ragam hasil pelaku UMKM. Sudah banyak dari mereka yang bisa mengakses pasar di negara Asia Tenggara hingga Amerika Latin. Kesempatan untuk mengirimkan produk ke luar negeri pun harus bisa dirasakan oleh banyak lagi para pelaku UMKM.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira mengatakan Kampus UMKM Shopee dan Kampus UMKM Shopee Ekspor merupakan layanan gratis.
“Para pelaku UMKM ini memiliki potensi yang perlu ditingkatkan melalui bimbingan dan pendampingan agar mampu beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat yang kini semakin sering berbelanja secara online,” ucap dia.
“Para pelaku UMKM bisa mengoptimalkan produknya bisa dijual ke negara lain. Ada sembilan modul mulai yang diberikan dalam pelatihan. Trainernya disiapkan yang sudah profesional di bidangnya,” ia melanjutkan.
Target untuk wilayah Bandung dan sekitarnya, mereka menargetkan pada tahun 2023, ada 100 ribu pelaku UMKM aktif mengekspor produknya secara aktif. “Semoga dengan seluruh fasilitas yang Shopee hadirkan, target mencapai 500.000 eksportir baru dari Indonesia di tahun 2030 dapat terwujud,” pungkasnya.