RADARBANDUNG.id, SOREANG- Bupati Bandung, Dadang Supriatna akan melakukan launching program insentif atau bantuan untuk guru ngaji di Kabupaten Bandung pada Kamis (30/9) usai penetapan dan penandatanganan RAPBD Perubahan 2021.
APBD Perubahan 2021 Kabupaten Bandung sendiri mengalami kenaikan anggaran lebih dari Rp1 triliun, dari awalnya sekitar Rp4,6 triliun menjadi Rp5,78 triliun.
Dana berasal dari dana bagi hasil, dana pendapatan, dan dana transfer dari pemerintah pusat seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).
Dadang menyebutkan fokus anggaran perubahan yakni untuk mengurangi tingkat kemiskinan daerah. Sebab, lanjut Dadang, dari hasil rapat koordinasi dengan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyatakan Kabupaten Bandung masuk dalam kategori miskin ekstrem.
“Kita punya target sampai Desember nanti harus bisa mengurangi itu,” ujar Dadang usai menghadiri rapat paripurna di Soreang, Rabu (29/9).
Program bantuan untuk guru ngaji
Untuk mencapainya, pihaknya mengaku sudah menyiapkan langkah strategis. Yaitu dengan meluncurkan program-program untuk masyarakat yang sejalan dengan visi misi pemerintahan Bedas, antara lain program bantuan atau insentif guru ngaji di Kabupaten Bandung.
“Besok saya akan launching program insentif guru ngaji, dimana totalnya ada 16 ribu guru ngaji yang sudah terdata,” ungkap Dadang.
Dadang mengatakan total anggaran yang akan diterima para guru ngaji adalah Rp534.800/orang/bulan. Dana tersebut akan melalui transfer dan di dalamnya sekaligus ada dana untuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Untuk yang lebih awal dulu yaitu untuk program guru ngaji termasuk kartu ATM-nya kita berikan,” sebutnya.
Bantuan modal usaha pinjaman tanpa bunga
Selain itu, pihaknya akan mendorong bantuan modal usaha pinjaman tanpa bunga yang akan bekerjasama dengan perbankan yang menerbitkan program Kredit Usaha Rakyat ( KUR).
Baca Juga: Guru Ngaji di Kabupaten Bandung Segera Dapat Insentif Rp500 Ribu
Hal tersebut akan segera dikoordinasikam dengan perbankan penyedia Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurutnya, penyerapan anggaran KUR di Jawa Barat baru sekitar 13 persen sehingga Pemkab Bandung akan mendorong untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Tentunya kita lebih kepada arah program yang bisa menjadikan multiple efek secara ekonomi mikro,” pungkas Dadang.
(fik/radarbandung)