RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Jawa Barat (Jabar) membidik gelar juara umum dalam gelaran PON XX 2021 Papua. Untuk mewujudkannya, Jabar menargetkan 21 persen dari total medali emas yang diperebutkan.
Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin optimistis kontingen PON Jabar dapat pulang sebagai juara umum. KONI Jabar sendiri sudah memetakan dan melihat dari depan cabang olahraga yang berpotensi mendulang banyak emas. Salah satunya dayung dan bela diri.
Target 147 Medali Emas
“Target minimal juara umum itu 20 persen dari medali yang dipertandingkan. Kalau 20 persen itu, 137 emas. Tapi, paling aman itu 21 persen atau 147 emas. Kalau lihat dinamika, perolehan tersebut yang cukup aman,” ujar Ahmad dalam Podcast Juara (Jabarprov Bersuara).
“Cabor (cabang olahraga) yang diunggulkan, pertama itu jelas bela diri. Bela diri itu ada 11 cabor. Insya Allah sangat terukur. Mudah-mudahan kita bisa merebut 70 persen dari semua medali yang dipertandingkan,” imbuhnya.
Selain 11 cabor bela diri, kata Ahmad, kontingen PON Jabar berpotensi mendapat banyak emas di cabor dayung, menembak, dan panahan.
Meski target dan peta potensi emas sudah dibuat dengan maksimal, ia meminta kontingen PON Jabar dapat mengatasi tekanan dan dinamika selama gelaran PON XX Papua 2021.
“Seperti kemarin di dayung. Kita harusnya mendapat 3 emas. Tapi akhirnya hanya 2 emas. Kita kemarin dapat semacam kendala nonteknis. Saat di rute 500 meter, mau masuk finis, atlet kita kena hempasan angin. Ini yang memengaruhi laju perahu sehingga kita tersusul,” ucapnya.
Kontingen PON Jabar Ikuti 37 Cabor
Kontingen Jabar sendiri akan mengikuti 37 cabang olahraga dengan jumlah kontingen 1.239 orang, terdiri dari 770 orang atlet dan 394 orang manager dan ofisial.
PON kali ini tentu berbeda dengan PON tahun-tahun sebelumnya karena sedang dalam situasi pandemi COVID-19.
Baca Juga: Ridwan Kamil Targetkan Jabar Juara Umum PON Papua
Para atlet tidak hanya diminta fokus berlaga sebaik-baiknya, tetapi juga menjaga kesehatan dan keamanan dari penularan COVID-19.
Selain itu, Ahmad pun mendorong para atlet untuk menyesuaikan diri dengan kondisi alam dan menjaga emosi saat menyikapi dinamika yang terjadi selama gelaran PON. Aspek emosi ini penting dikendalikan agar para atlet dapat mengeluarkan semua kemampuannya.