RADARBANDUNG.id- KERUSUHAN terjadi di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, kemarin (3/10). Akibatnya, 6 warga dilaporkan tewas, 42 orang luka-luka, termasuk seorang anggota Polri.
Saat ini warga yang terluka mendapatkan penanganan di RSUD Dekai.
Selain korban luka-luka dan kehilangan nyawa, beberapa rumah milik warga dan satu hotel dibakar sekelompok massa.
Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombespol Faizal Ramadhani menyampaikan, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab penyerangan tersebut. Namun, puluhan orang telah diamankan.
“Diamankan di Polres Yahukimo, salah satunya adalah anggota KNPB berinisial RW yang terlibat dalam kasus amunisi,” ucap Faizal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos kemarin (3/10).
Kabidhumas Polda Papua Kombespol A.M. Kamal menyebutkan, penyerangan diduga dilakukan sekelompok masyarakat dari suku Kimyal.
Sasarannya adalah masyarakat suku Yali. Dari enam orang yang meninggal dunia, Kamal menyebutkan, satu di antaranya merupakan terduga pelaku penyerangan.
Apa penyebab kerusuhan tersebut? Kamal menjelaskan, ada informasi yang menyesatkan terkait kematian mantan Bupati Yahukimo Abock Busup. Dari beberapa penyerang yang diinterogasi, mereka menduga Abock meninggal karena hal yang tidak wajar.
”Entah santet atau apalah itu,” ujarnya.
Para penyerang yang merupakan pendukung Abock menuduh suku Yali berada di balik penyebab kematian mantan bupati tersebut. Saat ini penyelidikan masih terus dilakukan untuk mencegah kerusuhan membesar.
”Kami berupaya keras menjaga keamanan Yahukimo,” tegasnya.
Kamal menjelaskan, sekitar seribu warga yang terdiri atas orang dewasa dan anak-anak kini mengungsi di Mapolres Yahukimo. “Anggota TNI dan Polri kini melaksanakan patroli di tengah kota maupun pinggiran Dekai agar situasi kembali normal,” terangnya.
Aksi penyerangan berawal pada pukul 12.45 WIT. Saat itu, sekelompok massa dengan menggunakan dua minibus mendatangi permukiman masyarakat suku Yali. Mereka langsung menyerang warga dengan menggunakan panah dan parang.