RADARBANDUNG.id, BALEENDAH- Warga serta pedagang mengeluhkan kondisi keringnya Situ Sipatahunan yang berlokasi di Baleendah Kabupaten Bandung.
Danau buatan yang berdiri tahun 1972 itu memang dikeringkan untuk memperbaiki pintu air yang sudah rusak, selain itu juga akan dikeruk untuk diperdalam.
Salah satu pedagang di area situ, Anah, mengeluh karena keringnya situ membuat minat wisatawan yang datang mengalami penurunan. Padahal, biasanya wisatawan selalu memadati area situ.
“Sepi, jualan ingin dapat Rp5 ribu aja susah. Sebelum ada Covid-19 pengunjung itu banyak yang mancing, tapi sekarang tidak ada lagi,” ujar Anah, Selasa (12/10).
Anah mengaku pendapatannya menurun drastis, semula ia bisa memperoleh Rp700 ribu hingga Rp1 juta. Namun sekarang untuk mendapatkan Rp5 ribu saja, sangatlah sulit.
Ia dan pedagang lainnya juga sempat mengeluhkan kondisi situ yang dibiarkan kering.
Baca Juga: Prakiraan Musim Kemarau 2021 di Jawa Barat | BMKG
Selain berpengaruh terhadap pedagang, salah seorang warga yang tinggal di sekitar situ tersebut, Maat mengaku keringnya Situ Sipatahunan membuat sumurnya menjadi kering.
“Berdampak, sumur juga kering karena ada serapan dari sana. Sepanjang kemarau terganggu sekitar 4 bulan” ucapnya.
Baca Juga: Situ Citere Pengalengan Kini Kembali Tergenang
Sementara itu, pengelola Situ Sipatahunan, Atep menuturkan awalnya situ dikeringkan untuk memperbaiki pintu air yang sudah rusak. Karena itu, untuk mempermudah prosesnya maka situ tersebut dikeringkan dulu.
Selain itu, ikan-ikan yang ada di dalam situ dibagikan kepada warga setempat.
“Sudah dari bulan Januari sampai sekarang belum ada proses tindaklanjut mengenai renovasi Situ Sipatahunan ini,” pungkasnya.
(Syifa/Ryandi/Job Radar Bandung)