RADARBANDUNG.id – Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin canggih dan merambah berbagai bidang merupakan keniscayaan. Namun, hal ini juga merupakan tantangan dan perlu berbagai stakeholder untuk mengatasi hal tersebut, tak terkecuali instani seperti TNI AD. Salah satu langkah yang dilakukan melalui program pembinaan teritorial (binter).
BACA JUGA: Jelajah Wisata Malam Taman Hutan Menyala Bandung
Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) TNI Letjen TNI Teguh Arief mengatakan edukasi mengenai pemanfaatan teknologi informasi harus terus dilakukan secara masif kepada semua lapisan masyarakat.
“Kewajiban kita memberikan edukasi dan proaktif mengajak masyarakat agar tetap cerdas dalam memanfaatkan media massa. Sehingga diharapkan masyarakat lebih selektif dalam mengkonsumsi berita dan informasi yang diterima,” ucap Teguh dalam acara sarasehan dengan media massa di Bekasi, Rabu (13/10).
BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bawa Teknologi Baru untuk Indonesia
Teguh mengatakan TNI AD memiliki program pertahanan negara sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 3 tahun 2002 Pasal 1 ayat (2) tentang pertanahan negara. Penangkalan terhadap hoaks salah satu di antaranya termasuk untuk pertahanan negara.
Pertahanan negara yang dilakukan untuk menangkal hoaks bisa menggunakan konsep memberdayakan potensi geografi, demografi dan kondisi sosial untuk disiapkan menjadi kekuatan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh bagi kepentingan pertahanan negara.
“Binter ini dilakukan oleh seluruh jajaran TNI AD khususnya satuan komando wilayah secara terus menerus sepanjang tahun. Tentu kami perlu kolaborasi dengan media massa dalam hal mengedukasi masyarakat,” pungkasnya.
Dalam acara tersebut hadir hadir pula Ketua Dewan Pers Prof Muhammad Nuh dan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong. (dbs)