RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Beragam produk unggulan bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), dipamerkan di Indonesia Quality Expo (IQE) ke-9 di 23 Paskal Shopping Center, Bandung pada 4 hingga 7 November 2021. Acara yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) ini diharapkan dapat membangkitkan optimisme serta turut membantu pemulihan ekonomi nasional.
Kepala BSN, Kukuh S. Achmad mengatakan IQE adalah sarana untuk membangun komunikasi antar pemangku kepentingan, bertransaksi serta unjuk optimisme yang tinggi bangkit dan tumbuh di tengah pandemi Covid-19.
“Ini adalah ajang mempublikasikan industri penerap Standar Nasional Indonesia (SNI) yang memiliki kisah sukses atau Succes Story sebagai role model,” ujar Kukuh.
Pameran tersebut diikuti 14 UKM di Jawa Barat yang dibina BSN untuk produk jahe merah, rendang instan dalam kemasan, masker kain, tempe dan keripik tempe, Eggroll gluten free, pakaian bayi, olahan ikan, kopi, bumbu organik, dan insinerator.
“Hal ini menjadikan kebanggaan dan rasa syukur kita bahwa pelaku usaha masih peduli terhadap mutu produk, perlindungan konsumen, dan tentunya berkontribusi terhadap penguatan daya saing bangsa,” ungkap Kukuh.
Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri mengatakan, IQE tahun ini diikuti oleh 14 instansi baik dari pemerintah maupun swasta yang mengisi 33 booth.
Di antaranya, Babyfynsass (masker); Roeparasa (bumbu organik); Restu Mande (rendang); Tirta dewi kuningan (minuman jahe merah); dan Zanada (keripik tempe).
BSN terus melakukan kegiatan pembinaan kepada UKM sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Kukuh menyebut, hingga saat ini, BSN telah melakukan pembinaan UKM meraih SNI sebanyak 990 UKM yang dilakukan melalui 5 Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN di Palembang (Sumatera Selatan), Pekanbaru (Riau), Makassar (Sulawesi Tengah), Surabaya (Jawa Timur), dan Bandung (Jawa Barat).
Khusus di daerah Jawa Barat, BSN membina UKM sebanyak 185 UKM. Dari jumlah tersebut, yang tersertifikasi sebanyak 29 UKM. Sementara, berdasarkan bangbeni.bsn.go.id, jumlah pelaku usaha yang telah menerapkan SNI produk di wilayah Jawa Barat sebanyak 91 perusahaan. “BSN juga menganugerahkan penghargaan SNI Award pada beberapa industri di Jawa Barat seperti PT Pupuk Kujang dan PT Trisula Textile Industries Tbk.,” pungkasnya.
Dalam upaya meningkatkan investasi, Pemerintah Republik Indonesia berupaya mempermudah pelaku usaha memperoleh ijin berusaha. Upaya dimulai dengan ditetapkannya Undang-undang no 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Badan Standardisasi Nasonal diberikan peranan yang cukup penting dalam implementasi UU Cipta kerja. Salah satunya, BSN diberikan amanat mengembangkan sistem pembinaan bagi pelaku usaha dengan kategori usaha risiko rendah. Usaha dengan risiko rendah hanya membutuhkan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk menjalankan usahanya sekaligus berhak membubuhkan tanda SNI Bina UMK pada kemasan produknya.