News

Melihat Cara Kerja Jam Matahari di Kampus UPI

Radar Bandung - 04/11/2021, 19:34 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Melihat Cara Kerja Jam Matahari di Kampus UPI
Melihat Cara Kerja Jam Matahari di Kampus UPI

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Halaman Museum Pendidikan Nasional di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki jam matahari atau Sundial yang pertama di lingkungan perguruan tinggi seluruh Indonesia.

Keberadaan jam matahari ini menjadi pengingat keberadaan ilmu pengetahuan dalam peradaban.

Waktu tak pernah lepas dari kehidupan manusia diciptakan ke bumi ini. Maka dari itu, jam matahari ini simbol akan keberadaan kehidupan manusia.

Menurut Kepala Museum Diknas Dr Leli Yulifar jam matahari ini kearifan lokal peninggalan dari nenek moyang sebelumnya dan memiliki kejeniusan dengan teknologi pada zamannya.

“Orangtua kita dengan keterbatasan teknologi yang serba ada seperti sekarang ini, melihat dari fenomena, memiliki kesadaran tentang waktu,” ujar Leli di lokasi, Kamis (4/11/2021).

“Contohnya seperti ketika sudah malam menuju magrib, orangtua kita dengan kerarifan lokalnya menyebutnya sudah sandekala, harus segera masuk ke rumah, dari segi sains, perjumpaan siang dan malam, ada angin atau virus yang mengakibatkan tubuh kita lemah, meterjemahkan seperti itu, ” jelasnya.

Leli mengatakan keberadaan jam matahari ini sedang dalam pengembangan yang akan diciptakan secara digital. Nantinya para pengunjung bisa melihat melalui aplikasi tersebut meski keterbatasan dengan kondisi cuaca.

“Nantinya saat cuaca buruk atau ada awan mendung, pengunjung masih bisa mengakses melalui aplikasi tersebut,” ujarnya.

Ia menambahkan keberadaan jam matahari ini menjadikan kearifan lokal, sains dan agama ada kesamaannya dan saling menyambung.

Sementara itu, jam matahari ini memiliki bentuk oval dan jam jarumnya melibatkan tubuh manusia untuk menunjukkan jam tersebut. Hanya bisa menunjukkan jam menurut aktivitas manusia mulai dari pukul 08.00 pagi hari hingga 16.00 sore hari.

Selain itu, memiliki penamaan dari bahasa Sunda seperti mulai dari pukul 8 dinamai “Ngaluluh Taneuh”, pukul 9 dinamai “Haneut Moyan”, pukul 10 dinamai Rumangsang, pukul 11 dinamai “Pecat Sawed”, pukul 12 dinamai “Tangange”, pukul 1 siang dinamai ” Lingsir”, pukul 2 sore dinamai “Kalangkang Satungtung”, pukul 3 sore dinamai “Menggok”, dan pukul 4 sore dinamai “Tunggang Gunung”.


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.