RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemda Provinsi Jawa Barat segera membuka Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 Jabar, di Jalan Surapati, Kota Bandung. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo djadwalkan hadir saat peresmian pada 10 November 2021 mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Monumen Perjuangan COVID-19 Jabar dibangun untuk menghargai dedikasi dan perjuangan para tenaga kesehatan, relawan dan ASN yang gugur dalam penanganan pandemi. Nama mereka dipahat di dua sisi kiri dan kanan gerbang monumen.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik optimistis Presiden Joko Widodo akan hadir langsung meresmikan Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 Jawa Barat pada 10 November mendatang.
“Jadi mulai penyambutan Presiden dikemas dalam sebuah kesenian, dan kemudian juga nanti diakhiri dengan pembacaan puisi melibatkan para budayawan. Selain itu ada teman-teman seniman lain yang mengisi,” ucap dia dalam jumpa pers pada site visit Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 di Jalan Surapati, Kota Bandung, Jumat (5/11/2021)
Dedi juga tetap menyiapkan rancangan jika Presiden hadir secara daring. “Kami juga siapkan secara hybrid: offline dan online. Nanti kita lakukan apabila Bapak Presiden tidak bisa hadir,” ujarnya.
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar Boy Iman Nugraha, Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 Jabar merupakan bagian dari kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar.
Ada empat segmen. Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 sendiri termasuk segmen pertama bersama dengan Kawasan Gasibu dalam areal Welcome Plaza. Sementara segmen kedua adalah Griya Kriya atau tempat promosi, Segmen ketiga Ruang Festival, dan Segmen keempat adalah Monumen Perjuangan Rakyat Jabar di Jalan Dipatiukur sebagai induknya.
“Pembangunan monumen ini sudah direncanakan sejak 2013-2014 lalu, di mana Pemda Provinsi Jabar sudah merencanakan merevitalisasi kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan Gasibu. Kemudian bersamaan dengan PON 2016 kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dengan Gasibu dijadikan teupas (etalase) Jawa Barat,” ujar Boy.
Menurut dia, kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat plus Gasibu itu sudah mereka kelola dan tata mulai tahun 2014 hingga 2016. Hingga 2016 tersebut hanya baru Gasibu yang selesai.
Tahun 2020 Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Perumahan Permukiman itu memiliki anggaran untuk revitalisasi kawasan Monumen Perjuangan Jawa Barat atau Monju. Namun karena terjadi pandemi yang dimulai sejak Maret tahun 2020 ada refocusing.
Welcome Plaza ini semula dijadikan gerbang pandang yang menghubungkan Gedung Sate – Monju dan Gunung Tangkubanparahu. Ibarat membingkai, pola dari utara maka akan terlihat Kawasan Gasibu dan Gedung Sate, sedangkan jika membingkai dari selatan akan terlihat Kawasan Monju dan Gunung Tangkubanparahu.
Awalnya Pemda Provinsi Jabar hanya akan membangun Welcome Plaza di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Tapi di tengah perjalanan, kata Boy, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengusulkan ide membangun monumen untuk menghormati para nakes yang berjuang di garda terdepan.
Ada 291 nama yang akan tercatat di Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 Jabar, 44 nakes di antaranya berstatus sebagai aparatur sipil negara. Monumen diperuntukkan sebagai pengingat untuk semua bahwa menangani pandemi tidak mudah dan butuh pengorbanan termasuk jiwa.